Fenomena Aneh di Sukabumi, Terasa Getaran dan Suara Gemuruh dalam Bumi, Ini Kata BMKG -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Fenomena Aneh di Sukabumi, Terasa Getaran dan Suara Gemuruh dalam Bumi, Ini Kata BMKG

Minggu, 24 April 2022 | April 24, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-24T04:19:41Z

Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM -
Terjadi sebuah fenomena alam aneh di sukabumi, Jawa Barat, Jumat (22/4/2022) lalu.

Warga Kampung Selajambe RT 17/06 Desa Selajambe, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat digegerkan dengan fenomena alam getaran dan suara gemuruh.

Fenomena ini diakui warga terjadi sejak dua hari terakhir, getaran dirasakan dari dalam tanah.

Salah satu warga, Sasi Johar (26 tahun), mengatakan, suara gemuruh dan getaran tersebut terdengar dan dirasakannya sejak Jumat pagi 22 April 2022.

Bahkan bukan Sasi Johar saja yang merasakannya, tetangganya joke merasakan hal yang sama.

"Sudah dua hari, pertama saya juga kurang ngeuh, kurang dianggap, cuman penasaran tanya ke tetangga, ternyata sama dengar juga," ujarnya, Sabtu (23/4/2022).

Warga mendengar adanya getaran dan suara gemuruh yaitu setelah matahari terbit sekitar pukul 06.00 sampai pukul 10.00 WIB, sehingga membuat warga heran.

"Warga juga merasakan. Makanya saya juga tanya dulu takutnya saya doang yang merasakan, ternyata warga lain juga sama mendengarkan," jelasnya.

Jika dilihat dari lokasi dan goodbye ruang di wilayah Selajambe dirasakannya getaran dan gemuruh, lumayan jauh dari jalan raya bahkan tidak ada bangunan pabrik.

Peristiwa ini membuat aneh warga, sementara yang ada hanya perkampungan sama kolam dan sawah.

Warga ketakutan jika ada fenomena alam itu adalah tanda sesuatu terjadi di Gunung Gede atau Gunung Salak.

"Kami khawatir, takutnya suara itu apa dari Gunung Gede atau Gunung Salak gitu.

Baca juga: Begini Kata BPBD dan Warga Soal Gempa 4,2 SR Yang Mengguncang Pangandaran Pagi Tadi

Suaranya bisa dibilang dari dalam tanah soalnya lagi ngasih pakan ikan di kolam kerasa gemetar sama gemuruhnya, kalau di sawah terasanya lebih gede beda pas di dalam rumah," paparnya.

Sejauh ini, Sasi menyebut, tidak ada kerusakan ataupun retakan di kampungnya, hanya warga merasa bingung ataupun heran dengan munculnya fenomena itu.

"Kalau siang tidak ada. Kemarin jarang cuman selewat doang Durasi yang hari ini terus-terusan ada aja yang gemuruhnya tidak berhenti-henti,"

"Saya dan warga cuman merasakan dan ingin tau apakah di tempat lain merasakan juga makanya saya tanya di FB," tandasnya.

Terkait fenomena alam ini, kami dari Tribunjabar.id, tengah menunggu keterrangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung.

BMKG Masih Belum Bisa Memastikan

Badan Meteorologi, Krimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung menjelaskan adanya suara gemuruh di wilayah Desa Selajabe Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

Kepala Geofisika Stasiun Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan terkait adanya suara gemuruh dan getaran dari tanah pada hari Jumat dan Sabtu, 22 dan 23 April 2022 sekitar pukul 6:00-10:00 WIB.

"Berdasarkan dari laporan masyarakat tersebut, BMKG Bandung menelusuri dengan peralatan yang kami miliki berupa jaringan Seismograph, Lightning Detector, serta information pengamatan Satelit," jelasnya keterangan rilisnya kepada Tribunjabar.id, Minggu (24/4/2022).

Teguh menuturkan, berdasarkan hasil checking tersebut, dapat disampaikan sebagai berikut:

1. Jaringan Seismograph BMKG Bandung pada tanggal 22 dan 23 April 2022 dari pukul 6:00 10:00 WIB tidak merekam adanya aktivitas gempa bumi di sekitar lokasi.

2. Alat Lightning Detector BMKG Bandung pada tanggal 22 April 2022 pukul 9:23:05 WIB dan 9:23:14 WIB mencatat aktivitas Petir IC (Intra-Cloud) terdekat pada jarak 2.01 Km dan 2.36 Km, arah tenggara dan Barat Daya dari Kantor Desa Selajambe.

Kemudian pada tanggal 23 April 2022 mencatat aktivitas Petir yang cukup jauh, yaitu CG + (Cloud to Ground positif) sekitar 19.6 Km arah utara dari Kantor Desa Selajambe dan CG - (Cloud to Ground negatif) sekitar 21.4 Km arah Barat laut dari Kantor Desa Selajambe.

3. Berdasarkan information pengamatan satelit, pada saat yang dilaporkan, tidak terdapat awan Cb ataupun Cu yang dapat menyebabkan badai petir. Kondisi cuaca pada saat kejadian adalah cerah berawan, sehingga bisa disimpulkan penyebab gemuruh bukan disebabkan oleh fenomena atmosferik.

"Berdasarkan hasil observing pada tanggal 22 dan 23 April 2022 dari pukul 6:00 10:00 WIB tidak adanya aktivitas seismik (patahan gerakan dari kerak bumi), terdapat aktivitas petir yang tercatat pada tanggal 22 April 2022, pukul 9:23:05 WIB dan 9:23:14 WIB yaitu Petir IC (Intra-Cloud) terdekat pada jarak 2.01 Km dan 2.36 Km, arah tenggara dan barat daya dari Kantor Desa Selajambe," terang Teguh.

"Namun penyebab dari suara gemuruh dan getaran tanah tersebut masih belum dapat dipastikan," tutur Teguh.

Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Masyarakat diharap hanya percaya pada informasi resmi, kebencanaan melalui informasi resmi yang dikeluarkan dari pihak yang berhubungan langsung," imbuhnya.

msn/trbn

×
Berita Terbaru Update
close