Iblis dan setan merupakan mahluk yang suka menggoda makhluk Allah SWT. Bahkan tidak jarang mereka menjerumuskan manusia ke dalam dosa yang tidak disadari manusia itu sendiri.
Riwayat Iblis menyesatkan manusia sudah dilakukan sejak zaman Nabi Adam AS. Akibat godaan iblis yang terkutuk Nabi Adam AS dan istrinya, Hawa, diturunkan ke bumi.
Ada banyak cara yang dilakukan setan dalam menggoda, merayu dan menyesatkan anak Adam.
Berikut ini adalah 9 dosa yang paling disukai iblis dan kerap manjur untuk menggoda manusia. Na'udzubillah. Semoga Allah SWT melindungi kita.
Mulai Kamuflase hingga Remehkan Hal Kecil
Begini cara setan menyesatkan manusia, dan ini sangat disuka setan:
1. Tazyin, atau kamuflase menghiasi perkara seolah baik.
Seitan tidak mengarahkan seseorang kepada dosa dan kejahatan, melainkan menghiasinya secara bertahap, misalnya ketika seseorang mendengar adzan pada malam musim dingin dan berkata kepadanya, “Tetap santai di tempat tidur, kamu lelah dan letih”.
2. Talbis, atau menipu.
Setan mencoba menipu pikiran manusia dengan meyakinkan dia bahwa larangan sebenarnya diperbolehkan. Sebagai contoh, seseorang ingin mendapatkan pinjaman berbasis bunga dari bank untuk membeli rumah atau apartemen, maka syaitan mengatakan kepadanya bahwa ini pinjaman diperbolehkan, karena tidak berbuat jahat kepada orang lain.
3. Taswif, setan turut berupaya menghasut orang lain agar menunda untuk bertobat. Syaitan membuat manusia terus menunda untuk bertobat, dengan mengatakan masa muda merupakan tahap yang terindah, dan taubat bisa dilakukan di lain waktu.
4. Tahwin, meremehkan hal kecil seperti dosa kecil.
Setan juga mengajak manusia untuk meremehkan dosa-dosa kecil. Setan menyatakan bahwa orang lain jauh lebih banyak melakukan dosa besar.
Setan Buat Manusia Tinggi Angan-angannya
5. Setan berupaya membuat manusia tidak berada dalam jalan yang lurus.
Hal ini karena mereka harus lebih taat, sedangkan orang lain akan memusuhi dan mengejeknya.
6. At-Taiys, upaya lainnya yakni membuat manusia putus asa dalam bertaubat.
Dia menyatakan bahwa dosa yang dimiliki seorang hamba besar, sehingga sulit untuk diampuni.
7. Setan turut dapat hadir pada manusia yang dalam keadaan marah.
Dia datang melawan pikiran orang yang waras.
8. Dia menjadikan manusia tinggi angan-angan, mendorong manusia takut akan kemiskinan, kemudian dia menghasut manusia untuk dapat kaya dengan jalan yang haram.
9. Setan juga membuat indah keburukan manusia, dan tidak toleran terhadap yang lain. Dia terus membuat orang lebih fanatik, dan memotivasi manusia agar merendahkan orang lain.
Cara Selamatkan Diri Ajaran Imam Al Ghazali
Maka menurut Imam Al-Ghazali untuk menjaga dan menyelamatkan diri dari langkah tipu daya setan, orang mukmin harus menutup semua jalan masuk atau aksesnya, sehingga seitan tak dapat mendekat dan menguasai kita.
Imam Ghazali juga menjelaskan, tak mungkin seseorang bisa menutup akses itu bila tidak mengetahui jalan masuk atau pintu-pintunya.
Ini berarti, tugas pertama yang harus dilakukan adalah mengenali pintu-pintunya, lalu menutupnya rapat-rapat sehingga musuh tidak bisa mendekat karena kehilangan akses.
Di antara pintu-pintu yang harus dikenali itu, menurut Imam Ghazali adalah pintu amarah dan syahwat, pintu dengki dan iri hati, pintu makan minum secara berlebihan, pintu cinta dunia, pintu tergesa-gesa, dan pintu buruk sangka kepada sesama umat Islam.
Dalam pendapat lain, Imam Ghazali juga menggambarkan syaitan seperti anjing kelaparan yang selalu mendekat.
Kalau hati kita kotor, dalam arti banyak ''santapan setan'' di dalamnya, maka ia akan terus menyerang.
Ia tidak akan lari hanya dengan gertakan atau dengan membaca ta'awwuz atau hawqalah. Tapi, kalau hati kita bersih, maka dengan hanya menyebut asma Allah, ia sudah lari terbirit-birit.
Jadi, tipu daya setan sesungguhnya tidak berpengaruh bagi orang takwa yang jiwa dan hatinya bersih. Firman Allah, ''Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuatannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya.'' (Qs an-Nahl: 99).
Maka dari uraian diatas sebagai peringatan dan pedoman agar umat Islam tidak mudah mengikuti dan bagaimana cara menjaga dan membentengi diri dari langkah-langkah syaitan.
''Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.'' (QS al-Baqarah: 168).
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Sumber: liputan6
Foto: Ilustrasi Iblis/Net