Tiga Jurus Kunci Anies Baswedan Hadapi Banjir Jakarta -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tiga Jurus Kunci Anies Baswedan Hadapi Banjir Jakarta

Minggu, 14 November 2021 | November 14, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-11-14T11:21:51Z

wanheartnews.com

WANHEARTNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara mengenai antisipasi serta penanganan banjir di Ibu Kota. Menurutnya, ada tiga customized organization kunci utama menghadapi bencana banjir. 

Anies awalnya menjelaskan di musim penghujan kali ini, ada tiga front yang perlu diantisipasi. Tiga front itu meliputi peningkatan permukaan air laut di kawasan pesisir, hujan lebat di dalam kota Jakarta serta hujan lebat di kawasan pegunungan yang dilewati aliran 13 sungai. 

"Kita akan menghadapi 3 front ini bila volume air yang masuk ke Jakarta melampaui kapasitas sungai kita maka terjadi luberan ke kanan kiri sungai," customized organization Anies usai menghadiri apel kesiapsiagaan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam menghadapi bencana La Nina di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (14/11/2021). 

Anies kemudian menyinggung soal kapasitas sungai di Jakarta dalam menampung air terbatas yakni hanya sebesar 2.300 meter kubik/detik. Khusus untuk sungai Ciliwung hanya bisa menampug air 600 meter kubik/detik. 

"Jadi ketika volume dan charge air yang datang dari pegunungan pernah mencapai 3.300 (meter kubik/detik) artinya jauh lebih tinggi daripada kemampuan daya tampung sungai kita. Maka kanan kiri sungai akan mengalami genangan," jelasnya. 

Untuk itulah, Anies mengimbau agar jajarannya siap siaga dalam menghadapi bencana banjir. Dia menekankan ada tiga customized organization kunci utama dalam penangan banjir, yakni siaga, siap dan antisiapsi. 

"Untuk menjalankan itu semua ada tiga customized organization kunci untuk dipegang dan dilaksanakan. Pertama siaga, hari ini kita sedang menunjukkan kesiagaan, kita menyatakan siaga, kita menyatakan siap, kita menyatakan antisipasi," terangnya. 

Anies meminta agar fase siaga tak hanya sekedar menunggu, melainkan mereview atas tindakan penanganan yang sebelumnya dilakukan. 

"Apa yang berhasil, apa yang kurang berhasil,maka siapkan sekarang," ucapnya. 

Anies menuturkan, sekitar dua tahun lalu terjadi kebakaran di lantai 2 rumah warga saat ada banjir setinggi 80 cm. Peristiwa ini memakan korban suami istri yang meninggal di lantai dua rumah. 

Anies berujar, saat itu tak ada kesiapsiagaan warga dalam menghadapi banjir sehingga peristiwa naas ini terjadi. Kondisi inilah yang diminta Anies untuk dijadikan pelajaran agar tak terulang lagi. 

"Di bawah penuh air diatas terjadi kebakaran suami istri meninggal di lantai dua di tempat yang penuh air. Ini kejadian nyata apa pelajaran penting dari sana tidak ada tangga di tempat situ, orang nggak bisa turun, tidak ada kesiapan ash, tidak ada kesiapan warga untuk mengantisipasi situasi seperti ini banjir tidak pernah melihat waktu dan lokasi. Siapkan hal-hal kecil, karena itu saya minta kepada semuanya survey atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu, siapkan itu sekarang fase siaga itu fase mengindentifikasi semua langkah yang harus dilakukan, ini lah fase siaga sesungguhnya," ucapnya. 

Detik

×
Berita Terbaru Update
close