Alamak! Harga LPG Nonsubsidi Naik, Kantong Makin Tercekik -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Alamak! Harga LPG Nonsubsidi Naik, Kantong Makin Tercekik

Senin, 28 Februari 2022 | Februari 28, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-02-28T01:03:52Z

Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero) memutuskan melakukan penyesuaian harga LPG nonsubsidi. Harga baru seluruh produk LPG nonsubsidi ini berlaku Minggu (27/2/2022).

Pertamina mengumumkan harga LPG nonsubsidi naik, salah satunya LPG 12 kilogram. Sayangnya, keputusan kenaikan tersebut tidak diketahui pedagang gas. Para pedagang mengaku akan menaikan harga gas, menyesuaikan dengan kenaikan pertamina.

Neneng, pemilik warung grosir makanan ringan yang juga menjual gas di Pondok Aren, Tangerang Selatan ini mengaku tidak tahu jika gas nonsubsidi naik.

"Belum dikasih tahu sama deals gas. Biasanya dia memberi tahu jualannya segini harganya," ungkapnya, ketika ditemui detikcom.

Neneng bercerita, sebelumnya gas nonsubsidi pernah mengalami kenaikan pada Desember 2021. Pada saat itu banyak konsumennya yang kaget.

"Sebelumnya pernah, ada yang kaget juga. Tapi lama-lama dia mengerti, mencari tahu, akhirnya dia sudah terbiasa," ujarnya.

Hal yang sama dirasakan penjual gas lainnya, Dewi. Ia mengaku tidak tahu bahwa hari ini gas nonsubsidi mengalami naik.

"Belum ada data, padahal sekitar 3-4 hari yang lalu saya beli empat tabung gas nonsubsidi 12 kilogram masih harga lama. Biasanya yang mengantar gas memberi tahu juga kalau ada kenaikan," tutur Dewi.

Melansir laman resmi Pertamina, terdapat daftar harga jual LPG nonsubsidi terbaru di tingkat agen per 27 Februari 2022. Untuk wilayah pulau Jawa seperti Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim hingga NTB harga LPG 12 kg mencapai Rp 187 ribu.

Dewi mengatakan tiga hari yang lalu membeli gas LPG nonsubsidi 12 kilogram dari agen seharga Rp 160 ribu dan menjualnya kembali di harga Rp 165 ribu.

Dengan kenaikan Rp 187 ribu, Dewi akan melakukan penyesuaian harga. Meski begitu, ia tidak serta menetapkan harga, karena biasanya ada diskusi dengan agennya mengenai harga jual LPG.

Kemungkinan, Dewi akan menjual LPG nonsubsidi 12 kilogramnya nanti akan menaikkan gasnya dengan selisih harga Rp 5 ribu dari modular.

"Memang selama ini jualnya mengambil untung Rp 5 ribu karena tabung gede (12 kilogram) itu barang yang sluggish. Kalau yang sluggish untungnya agak besar sedikit. Sementara tabung kecil (3 Kilogram) mengambil untungnya kecil Rp 2 ibu, karena pembelinya ritmenya cepat," tutur Dewi

Konsumen LPG 12 kilogram, dijelaskan Dewi, biasanya dari kalangan ibu rumah tangga. Mereka mencari tabung yang lebih aman. Sementara LPG 3 kilogram biasanya dibeli oleh pedagang, karena itu perputarannya cepat.

Sementara itu, pemilik warung gas dan galon, Wawan mengatakan sudah mengetahui akan ada kenaikan dari agennya. Namun ia kurang yakin benar terjadi, karena harga kenaikannya tidak diberitahu.

"Diberitahu besok katanya ada kenaikan. Dia juga menawarkan untuk mengisi gas. Yaudah saya mau saja mengisi 10 gas 12 kilogram untuk jaga-jaga. Saya kan memang stok gas 12 kilogram 20 buah," tuturnya.

Wawan mengaku tidak tahu jika Pertamina menaikkan harga LPG nonsubsidi hingga Rp 187 ribu hari ini. Tapi, ia menegaskan dengan harga terbaru itu maka mau tidak mau ia akan menaikkan harga.

"Saya biasanya ambil gas yang 12 kilogram Rp 161 ribu, jualnya harga standar Rp 175 ribu. Kalau naik (jualnya) bisa Rp 200 ribuan," katanya.

Sementara ini, Wawan akan menjual LPG nonsubsidi dengan harga lama. Sesuai dengan stok yang ada di tokonya.

Ia menambahkan, konsumen LPG nonsubsidi 12 kilogram yang dijualnya, biasanya dibeli oleh mereka yang tinggal di perumahan.

"Kenaikan ini kita tanda tanya nih, apakah dia mau terima apa tidak. Kalau kenaikan sebelumnya, di Desember mah apa mau dikata," katanya.

Wawan mengaku tidak mau terlalu pusing kenaikan 12 kilogram ini.

"Orang kita yang kemarin dengan kenaikan sebelumnya saja sudah susah jualnya, kenaikan yang ini, ya, bodo amat," katanya

detik/

×
Berita Terbaru Update
close