Belanda Akui Telah Menjajah dan Minta Maaf ke Indonesia, PKS: Ganti Rugi Dong -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Belanda Akui Telah Menjajah dan Minta Maaf ke Indonesia, PKS: Ganti Rugi Dong

Minggu, 20 Februari 2022 | Februari 20, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-02-20T07:42:19Z

WANHEARTNEWS.COM - PKS merespons pemerintah Belanda minta maaf kepada Indonesia atas kekerasan sistemik yang dilakukan pada rakyat Indonesia di masa lalu. Menurut PKS, Belanda sudah kenyang menjajah sudah seharusnya tebus kesalahan.

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte pada Kamis 17 Februari 2022 menyampaikan pemerintah Belanda minta maaf kepada Indonesia atas penggunaan kekerasan secara secara sistematik, melampaui batas, dan tidak etis di Indonesia pada 194-1950.

Menanggapi hal ini, anggota Komisi I DPR RI Sukamta menilai kekejaman penjajah adalah peristiwa pedih yang akan terus tercatat dalam sejarah dan diingat oleh Bangsa Indonesia. Namun demikian bangsa Indonesia selalu memiliki jiwa besar untuk menerima Belanda minta maaf kepada Indonesia.

Minta maaf diikuti dengan ganti rugi

Sukamta mengatakan semangat antipenjajahan bangsa Indonesia sudah diteladanka pada para pendiri bangsa. Sudah pastinya bangsa Indonesia merasa penjajahan itu tidak boleh mendapatkan tempat. 

“Pengalaman pahit menjadi negeri yang pernah dijajah, membuat Indonesia menjadi bangsa yang anti penjajahan. Para founding fathers bangsa ini menegaskan di dalam konstitusi pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan,” kata dia dikutip dari laman Fraksi PKS, Minggu 20 Februari 2022.

Menurut Wakil Ketua Fraksi PKS itu, permintaan maaf pemerintah Belanda atas kekejaman yang pernah dilakukan di Indonesia akan lebih baik jika diikuti dengan tindakan nyata, yaitu dengan upaya penyelidikan lebh lanjut mengungkap fakta-fakta yang terjadi di masa lalu serta memberikan ganti rugi kepada keluarga korban dan Bangsa Indonesia secara keseluruhan.

“Di lokasi-lokasi yang diyakini menjadi lahan pembantaian Belanda juga perlu dibangun prasasti atau museum, sebagai penghormatan bagi para korban dan sekaligus pengingat bagi generasi berikutnya,” kata Sukamta.

Anggota DPR RI asal Yogyakarta ini berharap pemerintah Belanda yang sudah kenyang menjajah bangsa-bangsa lain di masa lalu, mau menebus kesalahan dengan aktif mendukung perjuangan bangsa-bangsa yang masih terjajah, seperti Bangsa Palestina yang hingga detik ini dijajah oleh Zionis Israel.

“Akan sangat baik jika pemerintah Belanda bisa memiliki sikap seperti Indonesia yang selalu mendukung perjuangan bangsa-bangsa yang masih terjajah menuju kemerdekaannya dan tidak pernah mau berteman dengan penjajah," ujarnya.

Jika Belanda menebus dengan cara itu, Sukamta yakin Belanda akan mendapat dukungan dari banyak negara serta cita-cita menghadirkan dunia yang aman dan damai bukan sesuatu yang mustahil.

Sebelumnya Perdana Menteri Belanda Mark Ruttle meminta maaf kepada Indonesia atas penggunaan kekerasan oleh militer Belanda selama Perang Kemerdekaan 1945-1949. 

Rute mengakui Belanda melakukan kekerasan secara sistemik, melampaui batas dan tidak etis dalam upaya mengambil kembali kendali atas Indones pasca Perang Dunia II. []

Sumber: hops
×
Berita Terbaru Update
close