Pupus Asa Ukraina Ngebut Gabung Uni Eropa di Tengah Serangan Rusia -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pupus Asa Ukraina Ngebut Gabung Uni Eropa di Tengah Serangan Rusia

Sabtu, 12 Maret 2022 | Maret 12, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-12T01:21:45Z

Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - Upaya Ukraina bisa menjadi anggota Uni Eropa kandas. Para pemimpin negara-negara Uni Eropa menolak desakan Ukraina bisa diterima menjadi anggota blok Eropa itu dengan cepat.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (11/3/2022), meski Uni Eropa menolak, tetapi ada permintaan untuk tidak menutup permanen pintu keanggotaan bagi Ukraina.

Dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) di Prancis pada Kamis (10/3) waktu setempat, para pemimpin Uni Eropa kompak mengecam 'penderitaan tak terucapkan' yang ditimbulkan Rusia di Ukraina. Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari telah menjungkirbalikkan tatanan keamanan Eropa.

Negara-negara Uni Eropa juga dipaksa untuk memikirkan kembali soal apa yang harus diperjuangkan blok 27 negara itu, termasuk kebijakan ekonomi, pertahanan dan energinya. Uni Eropa kemudian menjatuhkan sanksi-sanksi terhadap Rusia dan menawarkan dukungan politik maupun kemanusiaan kepada Ukraina, bahkan sejumlah pasokan senjata.

Namun perbedaan pendapat muncul. Salah satunya reaksi negara-negara Uni Eropa terhadap permintaan Ukraina untuk penerimaan keanggotaan yang dipercepat.

"Tidak ada yang bergabung Uni Eropa dalam semalam," tegas Perdana Menteri (PM) Kroasia Andrej Pkenkovic dalam pertemuan kepala negara anggota Uni Eropa pada Jumat (11/3) dini hari waktu setempat. Hal itu juga dipertegas bahwa Ukraina tidak bisa bergabung dengan Uni Eropa secara tergesa-gesa.

Diketahui, bahwa bergabung dengan Uni Eropa merupakan expositions yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun dan membutuhkan pemenuhan kriteria yang ketat, mulai dari stabilitas ekonomi untuk memberantas korupsi hingga menghormati hak asasi manusia (HAM) liberal.

Di sisi lain, Presiden Dewan Eropa Charles Michel melontarkan pernyataan yang menunjukkan simpati dan dukungan moral. "Ukraina tergabung dengan keluarga Eropa," ucapnya.

Sementara itu, PM Belanda Mark Rutte menegaskan tidak ada expositions kilat dalam perluasan blok Uni Eropa.

"Tidak ada expositions jalur cepat," tegas Rutte. Namun dia mengatakan Uni Eropa akan terus memperdalam hubungan dengan Ukraina.

Dalam discussion yang sama, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengingatkan agar pintu keanggotaan Uni Eropa untuk Ukraina tidak ditutup begitu saja.

"Bisakah kita membuka prosedur keanggotaan dengan sebuah negara yang sedang berperang? Saya pikir tidak demikian. Bisakah kita menutup pintu dan berkata: 'Tidak akan pernah'? Itu akan tidak adil. Bisakah kita melupakan titik keseimbangan di kawasan? Mari kita waspada," cetusnya.

detik/

×
Berita Terbaru Update
close