Tukang ‘Ngarit’ di Gunungguruh Sukabumi Tewas Gantung Diri, Ini Penyebabnya -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tukang ‘Ngarit’ di Gunungguruh Sukabumi Tewas Gantung Diri, Ini Penyebabnya

Senin, 07 Maret 2022 | Maret 07, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-07T07:00:18Z

Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - AR (35) pria asal Kampung Pasir Badak, Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh ditemukan tewas dengan kondisi gantung diri di ruang depan rumahnya pada Minggu (06/03) pagi.

Kapolsek Gunungguruh IPTU Didin Waslidin kepada Radar Sukabumi mengatakan, peristiwa gantung diri ini, pertama kali ditemukan oleh istrinya berinisial NIS (31). Istrinya tersebut, dibuat kaget bukan kepalang saat ia terbangun dari tidurnya sekitar pukul 06.30 WIB. Lantara, ia melihat korban sudah menggantung di ruang depan rumahnya dengan menggunakan bone tambang berwarna biru.

"Jadi sebelumnya itu, tepatnya sekitar pukul 04.00 WIB istri korban itu, masih melakukan komunikasi dengan suaminya. Kemudian, mereka atau istri dan suaminya tidur lagi. Nah, sekitar pukul 06.30 WIB, istrinya kaget karena saat terbangun ia melihat suaminya sudah dalam posisi menggantung di ruangan depan rumahnya," customized structure Didin kepada Radar Sukabumi pada Minggu (06/03).

Sewaktu diketahui oleh istrinya, sambung Didin, kondisi korban terlihat masih dalam keadaan bergerak atau hidup. Kemudian, istrinya tersebut langsung bergegas menurunkan korban dari gantungan tambang tersebut.

"Setelah itu, istrinya ini meminta tolong kepada ibunya yang jarak rumahnya sekitar 50 meter dari rumah tempat kejadian. Nah, pada saat istri dan ibunya datang kembali ke lokasi kejadian, korban diketahui sudah dalam keadaan meninggal," paparnya.

Setelah mengetahui kejadian tersebut, Kapolsek Gunungguruh langsung bergegas mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mencari keterangan saksi-saksi serta melakukan koordinasi dengan Unit Indentifikasi Polres Sukabumi Kota. Setiba di TKP, petugas kepolisian langsung melakukan olah TKP dan pengecekan fisik atau visum luar terhadap jenazah tersebut yang dilakukan oleh pihak indentifikasi Polres Sukabumi Kota.

"Korban ini, nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di dalam rumah dengan menggunakan bone tambang warna biru di ruangan depan rumah dengan ketinggian sekitar 4 meter," tandasnya.

Untuk memastikan kematian korban, pihak kepolisian telah menyarankan kepada pihak keluarganya untuk melakukan otopsi terhadap jenazah tersebut. Namun, pihak keluarga menolaknya. Setelah itu, dibuatkan surat penolakan otopsi oleh pihak keluarga duka. Sementara, untuk penyebab terkait alasan korban nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, belum diketahui secara pasti.

"Iya, semasa hidupnya orangnya itu pendiam dan gak pernah terbuka, termasuk sama istrinya dan keseharian ia suka nyabit rumput untuk ngurus domba dan kematian korban telah meninggalkan istri dan dua anak yang usianya masih pada kecil. Yang satu berusia 12 tahun dan satu lagi masih bayi," pungkasnya.

Radar

×
Berita Terbaru Update
close