Dianggap Picu Instabilitas Politik, Polri dan Kejagung Harus Berani Proses Hukum Luhut Pandjaitan -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dianggap Picu Instabilitas Politik, Polri dan Kejagung Harus Berani Proses Hukum Luhut Pandjaitan

Kamis, 14 April 2022 | April 14, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-14T14:26:28Z

WANHEARTNEWS.COM - Dianggap sebagai pemicu instabilitas sosial dan politik, pihak Kepolisian maupun Kejaksaan seharusnya memproses hukum Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) terkait klaim big data soal tunda Pemilu.

Demikian disampaikan oleh Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (14/4).

Satyo mengatakan, klaim soal big data 110 juta warga berharap ingin Pemilu 2024 akan membuat Luhut dianggap manipulasi dan kebohongan yang sangat tercela.

Dampaknya, secara personal Luhut akan dinilai sebagai seorang pejabat tinggi negara yang gagal apabila tidak menunjukan bukti tersebut.

"Fakta berbeda sudah disampaikan oleh beberapa lembaga survei yang hasilnya justru menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat menolak penundaan Pemilu," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (14/4).

Mestinya kata Satyo, aparat penegak hukum seperti Polri dan Kejaksaan Agung segera bertindak dan tidak melakukan pembiaran terhadap pernyataan yang disampaikan oleh Luhut.

"Sebab pernyataan menteri-menteri itu terutama LBP sudah menjadi pemicu instabilitas sosial dan politik hingga menjadi beban politik Jokowi," pungkas Satyo.

Sumber: rmol

×
Berita Terbaru Update
close