Tak Ingin Indonesia Seperti Timur Tengah, Said Saqil: Mereka Hancur Karena Budaya Yang Carut Marut! -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tak Ingin Indonesia Seperti Timur Tengah, Said Saqil: Mereka Hancur Karena Budaya Yang Carut Marut!

Sabtu, 02 April 2022 | April 02, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-02T11:14:01Z

Tak Ingin Indonesia Seperti Timur Tengah, Said Saqil: Mereka Hancur Karena Budaya Yang Carut Marut!

WANHEARTNEWS.COM - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siraj mengatakan beragama harus mengambil ruh dari agama itu sendiri yakni akhlak.

Alquran pun sudah menegaskan bahwa akhlak merupakan ruh dari ajaran agama. 

Oleh karena itu Allah memerintahkan kepada umat Islam akan menghormati satu sama lain.

Kiai Said menegaskan melarang umat Islam meremehkan agama lain sebagai bentuk menjalankan ajaran agama. 

Islam Nusantara, kata Kiai Said adalah tipologi beragama yang mengajarkan agar mengedepankan akhlak dan menghargai budaya.

“Di Timur Tengah (mohon maaf) agamanya benar tapi budayanya carut marut, perang saudara sudah 40 tahun. artinya apa? artinya mereka harkat martabat hancur karena budayanya hancur walaupun agamanya benar,” kata Kiai Said dalam acaa Webinar Internasional Islam Nusantara Foundation beberapa hari lalu.

Maka dari itu, kata Kiai Said, Islam belum bisa menyatukan masyarakat jika tak dibarengi dengan ukhuwah wathaniyah. 

Ketegangan yang masih terjadi di Timur Tengah hingga saat ini karena budaya, akhlak dan semangat qauniyahnya sangat lemah.

Kiai Said tak ingin Indonesia seperti Timur Tengah yang hancur karena tak bisa menghargai budaya dan meninggalkan akhlak. 

Ia bersyukur di pesantren-pesantren akhlak merupakan ajaran yang paling utama diberikan kepada para santri.

“Semangat agama paling penting adalah akhlaknya, orang pesantren bukan gak tahu hukum mencuri, potong tangan, tapi menyampaikannya dengan akhlak,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut ia juga mengajak agar umat Islam Indonesia melawan arus deras serangan budaya pop yang berpotensi mengikis eksistensi masyarakat Indonesia.

Jika itu hal tersebut tak dilawan dikahawatirkan anak muda akan lebih bangga dengan bangsa lain daripada Indonesia.

“Ini sangat berbahaya,” Kiai Said menegaskan. WE

×
Berita Terbaru Update
close