Dapat Bocoran dari IMF, Jokowi: Tahun Ini akan Sangat Sulit, Tahun Depan Bakal Gelap -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dapat Bocoran dari IMF, Jokowi: Tahun Ini akan Sangat Sulit, Tahun Depan Bakal Gelap

Sabtu, 06 Agustus 2022 | Agustus 06, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-08-06T02:42:59Z

WANHEARTNEWS.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan tahun ini dunia menghadapi situasi yang sulit. 

Bahkan, kata dia, semua negara akan menghadapi situasi yang semakin sulit pada 2023 akibat krisis ekonomi, pangan, dan energi.

Dia mengatakan dirinya mendapat bisikan tersebut saat berbincang dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lembaga Dana Moneter Internasional (IMF), dan Kepala Negara G7 terkait kondisi dunia pada 2023.

"Beliau-beliau menyampaikan 'Presiden Jokowi, tahun ini kita akan sangat sulit'. Terus kemudian seperti apa? Tahun depan akan gelap. Ini bukan Indonesia, ini dunia. Hati-hati, jangan bukan Indonesia, yang saya bicarakan tadi dunia," kata Jokowi saat menghadiri Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) di Sentul Bogor Jawa Barat, Jumat (5/8).

Berdasarkan prediksi PBB, IMF, dan Bank Dunia, kata Jokowi, akan ada 66 negara yang ekonominya akan ambruk.

Tak hanya itu, dia menyebut sebanyak 320 juta penduduk dunia sudah mengalami kelaparan akut.

"Sekarang sudah mulai satu per satu (negara ambruk). Angkanya adalah 9 lebih dulu, kemudian 25, kemudian 42, mereka detail mengkalkulasi. Apa yang dikhawatirkan betul-betul kita lihat dan sekarang ini 320 juta orang di dunia sudah berada pada posisi menderita kelaparan akut. Ini saya sampaikan apa adanya," jelasnya.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara seperti Singapura, Eropa, Australia, hingga Amerika anjlok.

Kondisi ini akhirnya menyebabkan inflasi dan membuat harga barang menjadi naik.

"Pertumbuhan ekonomi turun tapi inflasi naik, harga-harga semua naik. Ini kondisi yang sangat boleh saya sampaikan dunia pada kondisi yang mengerikan," ujar Jokowi.

Dia menuturkan inflasi di Amerika mencapai angka 9,1 persen sehingga harga bensin naik dua kali lipat. 

Jokowi mengatakan pemerintah berusaha mengendalikan harga bensin dengan mengeluarkan anggaran subsidi mencapai Rp502 triliun.

"Tidak ada negara berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia," pungkas Jokowi.

Sumber: Merdeka.com
×
Berita Terbaru Update
close