Akademisi Paramadina Ingatkan: Naikkan Harga BBM, Jokowi Melukai Rasa Keadilan. Krisis Ekonomi-Politik bisa Meletus -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Akademisi Paramadina Ingatkan: Naikkan Harga BBM, Jokowi Melukai Rasa Keadilan. Krisis Ekonomi-Politik bisa Meletus

Sabtu, 03 September 2022 | September 03, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-03T10:40:25Z

LEBSI NEWS -

WANHEARTNEWS.COM - Dengan menaikkan harga BBM, Jokowi telah melukai nurani rakyat, melukai rasa keadilan, menggerus kepercayaan masyarakat dan mengesampingkan aspirasi rakyat. Naiknya harga energi itu hampir pasti menimbulkan  perlawanan mahasiswa dan civil society, dimana resistensi itu  bakal menguat dan berkelanjutan.  Bahkan, kalau tak hati hati  dan tak mawas diri, bisa saja  Jokowi tumbang jika krisis ekonomi-politik meletus karena dipicu oleh inflasi dan  naiknya harga-harga. Demikian prediksi  dan peringatan peneliti dan akademisi Universitas Paramadina Herdi Sahrasad yang juga anggota Indemo dan presidium Populis (Poros Perduli Indonesia), kepada wartawan di Jakarta, Sabtu sore.

''Jika terjadi gejolak eksternal dan perubahan geopolitik , maka peluang Jokowi  untuk bertahan di istana negara mungkin makin menipis karena sudah kehilangan kepercayaan  rakyat,''katanya

Menurutnya, Mahasiswa dan civil society tahu bahwa Jokowi dikepung kartel dan pemburu rente serta elite bercokol. Akibatnya yang menikmati kekuasaan bahkan kesejahteraan hanya  Oligarki, Jokowi dan mereka yang “menyandera dan mengelilinginya”. Sementara rakyat banyak makin susah, nelangsa, miskin dan menjadi korban pembangunan yang sangat  kapitalis. ''Saya khawatir Jokowi sedang menggali kuburnya sendiri,'' imbuhnya.

'' Rakyat yang menjadi korban relatif  jauh lebih banyak  dibandingkan dengan para elite bercokol, penguasa dan kartel dimana Jokowi  menjadi bagian dari oligarki tadi,'' ujarnya

Mengapa Jokow  ditengarai bisa jatuh ? ''Karena Jokowi gagal  dalam ekonomi yang berkeadilan dan gagal  mewujudkan Trisakti maupun gagal dalam  revolusi mental. Terutama akibat Presiden ke-7 RI ini gagal memenuhi hampir semua atau sebagian besar janji-janjinya di masa kampanye,'' kata Sahrasad. (sumber2/kf)

×
Berita Terbaru Update
close