Luhut: Orang Bilang Jokowi Itu Dungu dan Bodoh, Itu juga Hak Demokrasi -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Luhut: Orang Bilang Jokowi Itu Dungu dan Bodoh, Itu juga Hak Demokrasi

Jumat, 23 September 2022 | September 23, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-23T07:29:56Z

WANHEARTNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya duduk satu meja dengan kritikus sekaligus pengamat politik Rocky Gerung yang kerap melontarkan sindiran keras buat pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). 

Perempuan keduanya ditayangkan secara langsung Podcast Rocky Gerung beberapa hari lalu. Dalam pertemuan itu keduanya membahas banyak hal, termasuk menyinggung wacana Jokowi tiga periode yang sempat bikin gempar beberapa waktu lalu. 

Menurut Luhut, wacana Jokowi tiga periode dicetus masyarakat pendukung Jokowi, merek hanya ingin eks Gubernur DKI Jakarta itu memimpin negara ini satu periode lagi, tentu ini tidak terlepas dari kinerja Jokowi selama dua periode memimpin negara ini. Menurut Luhut ini adalah hak demokrasi yang tidak bisa dilarang pemerintah. 

Dia kemudian mencontohkan kelompok masyarakat yang selalu menyerang Jokowi dengan pernyataan yang cenderung kasar, menurut Luhut itu juga hak demokrasi yang tak bisa dilarang pemerintah.  

"Tapi saya kira kan itu orang nanya beliau. Mas, kenapa pengikut banyak masih ada yang usulin bapak 3 periode? Jawabannya beliau itu kan hak demokrasi mereka. Persis betul jawabannya, orang bilang Jokowi itu dungu, bodoh, itu kan juga hak demokrasi," tutur Luhut dikutip Kamis (22/9/2022).

Menurut Rocky, Presiden harus memberikan edukasi, tidak boleh menuntut 3 periode. Karena konstitusi di Indonesia dengan tegas menyatakan cukup 2 periode.

Luhut  menepis pernyataan itu. Kata dia, Presiden memang mendorong adanya indikasi 3 periode. Menurut Luhut, yang Jokowi benarkan adalah kalau rakyat berdiskusi ingin 3 periode, 4 periode itu hak rakyat.

"Dulu mungkin ramai saya bilang big data, orang melihat, baca betul-betul apa yang saya sebutkan. Saya bilang, big data yang ada itu menggambarkan seperti ini. Bahwa ada keinginan rakyat begini," lanjut Luhut.

"Saya hanya terus berpikir, founder-founder kita tuh kok bilang tanpa batas. Tapi itu apakah cocok? ya mungkin perlu kita adakan penyesuaian sana-sini. Kita lihat di tempat lain, di mana Seperti di Jerman, di mana. Kan nggak salah juga," sambungnya.

Luhut kemudian menegaskan dirinya tidak ada niat menjadi Presiden. Hanya saja, Menteri kawakan itu ingin sharing atas pengalaman yang telah banyak dia dapatkan.

"Saya juga tuh nda bodoh-bodoh amat, bisa juga berpikir. Jadi kalau orang terus marah baru dibilang kalau nda sesuai dengan dia nggak boleh dong. Saya kira itu bisa dibicarakan, bisa diomongin, biarlah rakyat itu atau para politisi kita dengan jernih melihat mana sih yang terbaik dengan kondisi sekarang ini," tandasnya.

Sumber: populis
×
Berita Terbaru Update
close