Macron Dijadwalkan Hadir, Fans Muslim di Qatar Diimbau Mengguncang Stadion dengan Shalawat Nabi Saat Prancis Lawan Maroko -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Macron Dijadwalkan Hadir, Fans Muslim di Qatar Diimbau Mengguncang Stadion dengan Shalawat Nabi Saat Prancis Lawan Maroko

Rabu, 14 Desember 2022 | Desember 14, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-14T11:55:23Z

WANHEARTNEWS.COM - Jelang pertandingan Maroko melawan Prancis, media sosial diramaikan dengan seruan beberapa aktivis yang meminta penggemar sepak bola untuk memberikan penghormatan kepada Nabi Muhammad selama pertandingan semifinal berlangsung.

Tim Maroko akan berhadapan dengan Prancis pada Rabu  (14/12) waktu setempat atau Kamis dini hari (15/12) WIB.


“Saya berharap untuk mendengar dari para penggemar Maroko di pertandingan Prancis-Maroko, mengirimkan doa kepada Nabi, semoga Tuhan memberkatinya. dan beri dia kedamaian, saat mereka mengguncang tribun," cuit influencer media sosial Mahmoud Al Hasanat, seperti dikutip dari Doha News.

Menurut laporan, Presiden Emmanuel Macron akan hadir.

Dalam cuitannya itu, Al Hasanat juga mengatakan bahwa seruan untuk menggaungkan doa kepada Nabi saat pertandingan berlangsung sebagai tanggapan atas sikap Macron yang pernah membuat komentar tentang Nabi yang dianggap tidak menyenangkan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Influencer lainnya, Boutaina Azzabi Ezzaouia, membagikan cuitan tersebut seraya menekankan, "Biarkan Presiden Emmanuel Macron & rombongannya tahu bahwa kita tidak membiarkan siapa pun menghina Nabi kita tercinta,” katanya dalam sebuah posting Instagram pada Senin.

Macron dilaporkan melakukan perjalanan ke Qatar untuk menghadiri pertandingan Prancis melawan Maroko di semifinal Piala Dunia FIFA 2022 pada Rabu.  

Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera menginformasikan kedatangan Macron kepada radio Franceinfo.

Prancis telah lama menghadapi pengawasan internasional atas sentimen anti-Arab dan Islamofobia di kalangan politisi dan tokoh masyarakatnya.

Macron mengklaim bahwa Islam adalah agama "dalam krisis" dan telah memimpin undang-undang "anti-separatisme" Paris yang kontroversial. 

Sumber: RMOL
×
Berita Terbaru Update
close