WHO Resmi Umumkan Darurat Covid-19 Berakhir, Di Indonesia Justru Malah Meningkat -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

WHO Resmi Umumkan Darurat Covid-19 Berakhir, Di Indonesia Justru Malah Meningkat

Minggu, 07 Mei 2023 | Mei 07, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-05-07T00:50:48Z

WHO Resmi Umumkan Darurat Covid-19 Berakhir, Di Indonesia Justru Malah Meningkat

WANHEARTNEWS.COM
- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa Coronavirus tidak lagi menjadi darurat kesehatan worldwide, Jumat (5/5/2023). 

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan, pandemi Coronavirus menunjukkan tren penurunan kasus. 

Angka kematian Coronavirus menurun dari yang semula 100.000 per minggu pada Januari 2021 menjadi 3.500 kematian per minggu pada 24 April 2023.

 "Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Coronavirus berakhir sebagai darurat kesehatan worldwide," tutur Ghebreyesus, dikutip dari Reuters. 

Kendati demikian, berakhirnya fase Coronavirus sebagai darurat kesehatan worldwide bukan berarti membuat masyarakat terbebas dari ancaman infection crown. Ghebreyesus mengingatkan agar setiap negara tetap memperhatikan penanganan Coronavirus.  

Kasus Coronavirus Indonesia meningkat 

Di tengah kabar baik WHO mengakhiri fase Coronavirus sebagai darurat kesehatan worldwide, Indonesia justru kembali menunjukkan peningkatan kasus Coronavirus. 

Juru Bicara Satgas Coronavirus, Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa peningkatan kasus Coronavirus di Indonesia terjadi setelah libur Lebaran 2023. 

"Tren penambahan kasus Coronavirus pada Idul Fitri di 3 tahun terakhir (di Indonesia), selalu terjadi peningkatan kasus harian pasca-libur Lebaran," customized organization Wiku, dikutip dari Kompas.com Jumat (5/5/2023). 

Mengacu pada information Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 29 April 2023, kasus harian melonjak withering tinggi sejak lima bulan terakhir.

Pada 3 Mei 2023, Kemenkes juga mencatat lima rumah sakit dengan keterisian bed atau BOR mencapai lebih dari 50 persen. 

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, peningkatan kasus Coronavirus di Indonesia disebabkan oleh subvarian baru, Arcturus. 

"Penularan (subvarian Arcturus) yang lebih cepat makanya dia sekarang jadi varian on interest dari tadinya yang varian under checking," customized structure Nadia kepada Kompas.com Jumat (5/5/2023). 

"Dan ditambah lagi mobilitas yang cukup tinggi selama Idul Fitri," imbuhnya.  

Puncak kasus pekan depan 

Meskipun mengalami lonjakan, Indonesia belum melewati puncak kasus Coronavirus. "Puncak diperkirakan antara minggu ke 3-4 bulan Mei ini," customized structure Nadia. 

Sebagai antisipasi lonjakan kasus, Nadia mengimbau agar masyarakat mawas diri dan tidak ragu untuk melakukan pemerisaan swab apabila bergejala. 

"Dengan tes kita bisa isolasi kalau positif sehingga tidak menularkan kepada orang lain," tutur Nadia.

 Selain itu, Nadia juga menyarankan supaya masyarakat menaati aturan protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi dosis lengkap maupun sponsor.

Kompas

×
Berita Terbaru Update
close