Usai di 'Smackdown' Polisi, Ini Pernyataan Tegas Mahasiswa Tangerang -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Usai di 'Smackdown' Polisi, Ini Pernyataan Tegas Mahasiswa Tangerang

Kamis, 14 Oktober 2021 | Oktober 14, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-11-06T05:41:30Z

WANHEARTNEWS.COM - Sejumlah mahasiswa membuat pernyataan pasca-kecelakaan untuk pengunjuk rasa pemerintah Kabupaten Tangerang. Acara ini dianggap memiliki efek domino.

Pernyataan ini sikap-download sebagai video dalam akun Instagram @Polreskotatangerang. Dalam video tersebut, tampak sejumlah parade mahasiswa di depan kantor polisi.

"Hari itu, pada tanggal 13 Oktober, 2021. 09:00 terpengaruh oleh kasus itu dikembalikan," kata salah satu perwakilan siswa Rabu (13/10/2021) malam.

Dia menelepon polisi untuk memulangkan para siswa yang telah diperbaiki selama acara. Siswa juga telah menjadi subyek dari proses pemeriksaan koperasi.

"Hari ini juga bertepatan dengan insiden yang berada di luar kendali manusia dan insiden itu memiliki efek domino pada isu-isu nasional yang berkembang," kata wakil mahasiswa.

"Dengan catatan penting ini bukan akhir dari perjuangan teman-teman kita semua siswa di Indonesia adalah gairah baru untuk semangat baru tentang bagaimana kita berjuang untuk hak-hak masyarakat," lanjutnya.

Salah satu siswa yang "Dismacedown" oleh polisi, M Faris, berbicara terlalu. Dia mengatakan bahwa insiden tersebut keluar dari kontrol siswa dan dia tidak ingin sama sekali.

Dia juga mengungkapkan kondisi kemudian setelah membanting oleh Brigadir NP.

"Apakah sedikit tentang memperbaiki hari saya, mungkin aku akan mengirimkan kemudian untuk negara saya berikutnya," kata Faris.

Np brigadir semua saya minta maaf

Brigadir NP dan M Faris berkumpul setelah incession tersebut. Secara terbuka, para brigadir NP menyatakan alasan untuk Faris dan mengaku bertanggung jawab.

"Saya meminta maaf kepada Mas Faris atas tindakan saya dan saya siap bertanggung jawab atas tindakan saya," kata Brigadir NP.

Dalam konferensi pers ini, M Faris juga hadir. Brigadir NP dan Faris kemudian berjabat tangan dan pelukan.

Polda Banten Kepala Daerah Aksi Janji

Banten Umum Kepala Kepolisian Inspektur Rudy Heriyanto ADI Nugroho bertemu M. Faris. Rudy meminta maaf dan berjanji untuk mengambil tindakan terhadap polisi.

"Atas nama Pollda Banten, saya meminta maaf kepada Adek Faris dan Bapa yang mengalami kekerasan oleh polisi Tangerang di keamanan Banten," kata Rudy dalam sebuah pernyataan yang diperoleh Detikcom dari hubungan masyarakat dari public relations. Banten polisi daerah, Rabu (10 / 13).

Kronologis kejadian

Kapolresta Komisaris Tangerang Wahyu Sri Bintoro menjelaskan kronologi peristiwa mahasiswa yang berakhir dengan salah satu polisi membanting siswa. Wahyu mengatakan mulai saat mahasiswa memaksa untuk memenuhi Régent de Tangerang.

"Ketegangan terjadi ketika tim polisi Tangerang negosiator meminta perwakilan dari elemen mahasiswa untuk bertemu dengan para pejabat, dengan melewati Pak Bupati dieksekusi aktivitas HUT sehingga ia tidak bisa menjawab," jelas Wahyu pada konferensi pers di kantornya Rabu (2021/10/13).

Selain itu, Wahyu menjelaskan massa peristiwa terus mencari Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Ini adalah ketika kerusuhan terjadi.

Polisi dan demonstran berpartisipasi dalam push-insentif. Polisi kemudian menetapkan orang yang diduga sebagai provokator.

"Tapi siswa masih napas dipotong untuk dapat memenuhi bupati dan harus menjadi bupati yang ditemui orang yang bersangkutan (mahasiswa) sehingga akan mendorong untuk kondisi kita tetap orang yang menyebabkan siswa, Ia melanjutkan.

Kerusuhan yang tak terelakkan. Ini adalah ketika polisi tumpul oleh pengunjuk rasa di Tangerang.

"Meskipun ada kerusuhan dan salah satu korban atas nama AMF (M Faris)," kata Wahyu.

Detik

×
Berita Terbaru Update
close