Ngeri! Sederet 'Kecelakaan' Proyek Kereta Cepat dari Pilar Ambruk Hingga Salah SOP -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ngeri! Sederet 'Kecelakaan' Proyek Kereta Cepat dari Pilar Ambruk Hingga Salah SOP

Kamis, 09 Desember 2021 | Desember 09, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-12-09T05:32:31Z

Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung kembali menuai kontroversi. Pilar pada proyek tersebut ambruk hingga menimpa ekskavator.

Insiden ini tentu menjadi perhatian banyak pihak. Apalagi, proyek ini menelan investasi puluhan triliunan rupiah.

Sejatinya, bukan pertama kali proyek ini menyita perhatian publik. Beberapa insiden telah terekam dalam pemberitaan detikcom terkait proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Berikut daftarnya:

1. Penyebab Banjir

Banjir yang terjadi di beberapa titik di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) pada 2020 lalu dipicu salah satunya oleh proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, proyek ini menutupi saluran pembuangan air atau drainase Tol Japek. Untuk itu, pihaknya ingin membongkar drainase yang tertutup proyek tersebut.

"Karena ada pengerjaan Proyek KCIC, Kereta Cepat maka kita bongkarin drainasenya. Kita bongkar karena dia menutup-nutup. Kalau itu iya, di KM 8, 19, 34," ungkap Basuki di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Basuki saat itu akan memerintahkan personelnya untuk membongkar drainase tanpa memerlukan izin dari pihak mana play on words.

"Saya bilang saya sudah datang ke lapangan, saya bilang nggak usah izin, bongkar. Ini dari Pak Dirutnya (KCIC), Pak Chandra. Lalu juga Deputy Project Manager SinoHydro, namanya Du Chang Ling," papar Basuki.

Pada saat menjelaskan itu, Basuki sempat menunjukkan riwayat teleponnya. Ia memang beberapa kali mencoba menghubungi pejabat terkait dalam mega proyek tersebut.

"Saya sudah telepon Direkturnya, saya mau telpon orang China-nya, saya mau bongkar semua itu," tuturnya.

2. Kebakaran Pipa Gas

Pada 22 Oktober 2019, terjadi kebakaran hebat di pinggir Tol Padalarang-Buah Batu kilometer (km) 130, Kota Cimahi, Jawa Barat. Kebakaran ini diduga akibat kebocoran pipa Pertamina.

Warga setempat melihat programming interface pertama kali muncul dari proyek trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang merupakan kontraktor Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat itu.

Seluruh tim PT KCIC bahkan dikerahkan untuk meninjau lapangan. Warga setempat menyebut kebakaran berasal dari pengeboran proyek besar KCIC. Pasalnya, warga setempat sudah pernah mengingatkan KCIC bahwa ada pipa Pertamina di lokasi kebakaran tersebut.

3. Pilar Ambruk

Ambruknya pilar pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga ikut viral. Hal itu terjadi karena pembongkaran pilar tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, pihaknya tak mentolerir kesalahan konstruksi melebihi dari yang dipersyaratkan.

"PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (8/12/2021).

Dijelaskan, Tim Quality PT KCIC dan Konsultan Supervisi CDJO menemukan pergeseran arrangement pekerjaan dock (pilar) di DK46 dan menginstruksikan kontraktor melakukan adjust dan membongkarnya untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan.

Wanheart News

SOP Engineering terkait dengan pembongkaran wharf untuk revamp sudah ditetapkan termasuk aspek keselamatan konstruksinya, namun berdasarkan hasil investigasi yang sudah dilakukan oleh KCIC didapatkan bahwa kontraktor melanggar SOP tersebut sehingga timbul kejadian seperti yang ada di dalam video.

Pasca kejadian pembongkaran dock KCJB di DK46, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang yang dilakukan tanpa SOP Konstruksi yang benar sehingga menimpa ekskavator (5/12), PT KCIC langsung memanggil, melakukan investigasi dan memberikan teguran langsung kepada kontraktor terkait agar kejadian serupa tidak terulang.

"Betul adanya bahwa saat dilakukan pekerjaan Rework pembongkaran dock, kontraktor lalai dalam melaksanakan SOP sehingga wharf menimpa ekskavator yang digunakan. Kami langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi," jelas Dwiyana.

Video

detik/

×
Berita Terbaru Update
close