Sederet Fakta Kerusakan Dampak Gempa M 7,4, Menara Masjid Patah Hingga RSUD Retak -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sederet Fakta Kerusakan Dampak Gempa M 7,4, Menara Masjid Patah Hingga RSUD Retak

Rabu, 15 Desember 2021 | Desember 15, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-12-15T01:03:20Z

Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - Gempa bumi magnitudo 7,4 yang terjadi di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), membuat sejumlah bangunan ambruk. Rumah, menara masjid, sekolah hingga gedung rumah sakit menjadi bangunan yang terdampak gempa magnitudo 7,4 itu.

Awalnya, magnitudo gempa di Larantuka dilaporkan 7,5. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa saat kemudian memutakhirkan, sehingga magnitudo gempa tersebut turun menjadi 7,4.

Sejak awal gempa dilaporkan, BMKG sudah mengeluarkan peringatan wave. Di mana, pusat gempa magnitudo 7,4 tersebut berada pada koordinat 7,59 lintang selatan dan 122,26 bujur timur.

Titik pusat gempa tersebut berjarak 112 kilometer sebelah barat laut Larantuka. Kedalaman gempa magnitudo 7,4 tersebut hanya 12 kilometer.

Kerusakan akibat gempa tersebut, setidaknya tersebar di dua titik, yakni Pulau Bonerate di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, serta di Larantuka sendiri.

Berikut fakta-fakta kerusakan akibat gempa magnitudo 7,4 di Larantuka:

Menara Masjid di Patah

Menara sebuah masjid Pulau Bonerate patah karena tak kuat menahan guncangan akibat gempa magnitudo 7,4 itu. Selain menara masjid, sejumlah bangunan di sana juga runtuh.

"Untuk kondisi di Pulau Bonerate itu, ada beberapa wilayah yang kena dampak gempa. Ada bangunan runtuh, menara masjid patah," individualized organization petugas SAR Selayar, Mukti Ali, saat dihubungi, Selasa (14/12/2021).

Sesaat setelah dampak kerusakan dilaporkan, belum ada informasi perihal ada-tidaknya korban. Petugas SAR memastikan rumah yang runtuh tidak berpenghuni.

Kerusakan akibat gempa M 7,4 NTT di Pulau Jampea, Selayar, Sulsel. (dok. Istimewa)

Sekolah Roboh

Selain menara masjid dan rumah, kerusakan juga menimpa sebuah sekolah di Kepulauan Selayar. Ada bangunan sekolah dasar (SD) yang roboh di sana.

"Bangunan yang roboh itu ada juga rumah, ada menara masjid patah, sekolah roboh, SD kalau nggak salah," ungkap Mukti Ali.

Di Kepulauan Selayar, ada tiga kecamatan yang terdampak getaran gempa. Tiga kecamatan dimaksud, yakni Pasimarannu, lalu Pasimarannu Timur dan Kecamatan Pasilambena.

Jalanan Retak

Akses transportasi di Kepulauan Selayar juga mengalami kerusakan. Jalanan di sana sampai retak akibat gempa pemicu peringatan tidal wave itu.

"Jalannya juga retak-retak," terang Ali Mukti.

Tembok RSUD Larantuka Retak

Sedangkan di Larantuka, rumah sakit (RS) setempat juga mengalami kerusakan akibat gempa. Tembok RSUD Larantuka mengalami keretakan.

Dari video dan foto yang diterima detikcom, Selasa (14/12), keretakan terlihat di bagian atas tembok dan sisi kanan dan kiri jendela RSUD Larantuka. Sejumlah pasien yang dirawat terlihat dievakuasi ke luar ruangan.

Tembok RSUD Larantuka retak akibat gempa M 7,4 guncang NTT. (dok. Istimewa)

Para pasien yang sedang dirawat dievakuasi ke lorong rumah sakit. Sejumlah alat medis ikut dibawa keluar ruangan, mulai tabung oksigen hingga alat infus.

"Tadi juga saya cek di rumah sakit juga seluruh pengunjung disuruh keluar ke halaman dan beberapa pasien diarahkan keluar," individualized structure Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon saat dihubungi, Selasa (14/12

Untuk korban, terdapat di Kabupaten Sikka, NTT. Dilaporkan seorang warga di Sikka mengalami luka ringan. Namun belum diketahui penyebab lukanya.

BMKG mengeluarkan peringatan tidal wave usai gempa magnitudo 7,4 pada pukul 10.20 WIB. Dua setelahnya, BMKG mengakhiri peringatan tidal wave tersebut.

"Sudah lebih dari dua jam kejadian dan tidak terdeteksi kenaikan muka air laut lagi, maka peringatan dini tidal wave dinyatakan telah berakhir," customized organization Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Selasa (14/12).

Sebelum peringatan tidal wave diakhiri, ada 21 daerah yang diprediksi bakal diterjang torrent. BMKG membagi ke-21 daerah tersebut dalam tiga status. Berikut rinciannya:

Selayar (SULSEL) = SIAGA

Pulau Ende (NTT) = SIAGA

Flores-Timur Bagian Utara (NTT) = SIAGA

Pulau Sikka (NTT) = SIAGA

Sikka Bagian Utara (NTT) = SIAGA

Ende Bagian Utara (NTT) SIAGA

Pulau Lembata (NTT) = SIAGA

Flores-Timur Pulau Adonara (NTT) = SIAGA

Manggarai Bagian Utara (NTT) = SIAGA

Ngada Bagian Utara (NTT) = SIAGA

Lembata Bagian Utara (NTT) = SIAGA

Buton (SULTRA) = SIAGA

Alor Bagian Utara (NTT) = SIAGA

Bombana (SULTRA) = SIAGA

Manggarai-Barat Bagian Utara (NTT) = WASPADA

Wakatobi (SULTRA) = WASPADA

Bima Pulau Gili (NTB) = WASPADA

Maluku-Tenggara-Barat Pulau Wetar (MALUKU) = WASPADA

Dompu Bagian Utara (NTB) = WASPADA

Bulukumba (SULSEL) = WASPADA

Kendari Pulau Watulumango (SULTRA) = WASPADA

Selain itu, BMKG juga memprediksi tinggi gelombang torrent. BMKG memperkirakan tinggi maksimal torrent akibat gempa ini tidak sampai setengah meter.

"PD2 (Peringatan Dini 2) menjadi Waspada: kurang dari 50 cm," customized structure Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono, dalam keterangannya, Selasa (14/12).

detik/

×
Berita Terbaru Update
close