TNI Berguguran di Papua, Masih Efektifkah Pendekatan Humanis Terhadap KKB? -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

TNI Berguguran di Papua, Masih Efektifkah Pendekatan Humanis Terhadap KKB?

Kamis, 27 Januari 2022 | Januari 27, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-01-27T09:56:06Z

Prajurit TNI Kembali Gugur di Papua, Masih Relevan Kah Pendekatan Humanis Terhadap KKB?

WANHEARTNEWS.COM - Prajurit TNI kembali gugur dalam peristiwa baku tembak dengan KKB Papua di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Kamis 27 Januari 2022. Total, anggota TNI yang gugur menjadi tiga personel. 

“Benar seorang prajurit kembali tewas sekitar sejam yang lalu. Kontak senjata dilaporkan masih berlangsung. Pratu Rahman dilaporkan meninggal dalam baku tembak di Gome, sekitar pukul 10.00 WIT lalu,” kata Danrem 173 Brigjen TNI Taufan Gestoro. 

Taufan sekaligus mengonfirmasi gugurnya Pratu Rahman membuat total tiga prajurit TNI meninggal dalam baku tembak di Gome, Kabupaten Puncak.

Sebelumnya, dua prajurit yang gugur yakni Serda Rizal dan Pratu Baraza yang terkena peluru tepat di bagian perut. 

Taufan memastikan ketiga korban merupakan anggota Yonif R 408/SBH yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Daerah Rawan.

Dari sekian banyak prajurit TNI yang gugur, publik mulai mempertanyakan pendekatan humanis yang dicanangkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman kepada KKB Papua. 

Beberapa waktu lalu, Jenderal Dudung menegaskan akan menggunakan pendekatan yang lebih humanis terhadap KKB Papua. 

Hal itu pun mendapat sambutan positif termasuk dari jajaran pemangku kebijakan. 

Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan menilai, pendekatan humanis yang dicanangkan Jenderal Dudung menegaskan bahwa KKB adalah saudara sebangsa dan setanah air yang perlu dirangkul untuk diberikan pencerahan dan internalisasi nilai-nilai kebangsaan.

Menurutnya, strategi ini sebagai pendekatan baru dalam upaya menjaga keutuhan NKRI. 

Yang menjadi tujuan dari semua upaya yang dilakukan adalah menegakkan kedaulatan NKRI. 

“Saya berpandangan ujung dari semua yang dilakukan adalah dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI. Pemberontak bersenjatan itu adalah putra/putri NKRI juga. Merangkul, mencerahkan, dan menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan dan rasa cinta tanah air adalah langkah yang patut ditindaklanjuti dengan serius,” ujar Syarif, Kamis 27 Januari 2022. 

Namun dengan terus bertambahnya prajurit TNI yang gugur di Papua, apakah pendekatan ini masih relevan digunakan? terkini

×
Berita Terbaru Update
close