Presiden Brasil, Jair Bolsonaro Tolak Mengutuk Rusia dan Akan Tetap Netral -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro Tolak Mengutuk Rusia dan Akan Tetap Netral

Senin, 28 Februari 2022 | Februari 28, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-02-28T10:23:47Z
Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, pada hari Minggu 27 Februari, menolak untuk mengutuk invasi yang dilancarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina, dan mengatakan pemerintahannya akan tetap netral dalam konflik yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

Bolsonaro adalah seorang populis yang berada di sayap kanan dan baru-baru ini menolak permohonan Amerika Serikat (AS) untuk tidak mengunjungi Putin di Moskow menjelang invasi. Bolsonaro menolak dan membuat marah sekutu Barat dengan mengatakan bahwa dia memiliki rasa solidaritas dengan Rusia.

Sebelumnya, pada hari Jumat Brasil sempat memilih rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang akan mengecam aksi penyerangan Rusia terhadap Ukraina, meski Presiden Brasil enggan menyetujuinya.

Melansir dari Channel News Asia, Senin 28 Februari, pada konferensi pers, Bolsonaro mengatakan bahwa dia berbicara selama dua jam dengan Putin pada hari Minggu 27 Februari, dan dia membuat keputusan bahwa Brasil akan tetap netral dalam konflik yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

“Kami tidak akan memihak, kami bersikap netral, dan membantu dengan apa pun yang memungkinkan,” kata Bolsonaro.

Dia juga menolak untuk menguraikan aspek Ukraina dari panggilannya dengan Putin. Saat ditanya oleh seorang reporter apakah dia bersedia untuk mengutuk tindakan Putin, Bolsonaro menjawab bahwa dia akan menunggu laporan akhir, atau melihat bagaimana situasi itu selesai.

Dia menambahkan bahwa dia tidak akan memberikan sanksi apa pun kepada Rusia yang dapat membawa pengaruh negatif terhadap Brasil, mengingat bahwa pupuk yang berasal dari Rusia sangat berpengaruh bagi sektor agribisnis raksasanya. Bolsonaro juga menekankan bahwa pasukan militer Rusia tidak akan melakukan pertumpahan darah massal di Ukraina.

“Seorang kepala negara seperti Rusia tidak ingin melakukan pembantaian di mana pun, bahkan di dua wilayah selatan Ukraina sekitar 90 persen penduduk ingin mendekatkan diri mereka dengan Rusia,” ujar Bolsonaro dalam keterangannya.

Mengacu pada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Bolsonaro mengejek bahwa Ukraina telah salah meletakkan harapan bangsa mereka di tangan seorang komedian. Seperti yang diketahui, bahwa Zelensky adalah seorang komedian sebelum dia menjabat sebagai Presiden Ukraina.

Pada hari Sabtu, dalam twitter miliknya Bolsonaro menuliskan bahwa pemerintahannya tidak akan berhenti dalam upaya untuk mengevakuasi warga Brasil yang berada di Ukraina.

“Saya meminta semua warga Brasil di wilayah yang diperebutkan untuk tetap teguh, mengikuti instruksi, dan melaporkan setiap insiden kepada kami. Saya tahu tentang kesulitannya, tetapi kami tidak akan menyia-nyiakan upaya apa pun untuk menyelesaikannya,” tulisnya dalam Twitter.

Sejauh ini, pemerintah Brasil berhasil memindahkan 70 warga Brasil dari Ukraina.

Sumber: viva
×
Berita Terbaru Update
close