Harga Kedelai Meroket, Mendag Lutfi Malah Berdalih Babi di Cina Makan Kedelai -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Harga Kedelai Meroket, Mendag Lutfi Malah Berdalih Babi di Cina Makan Kedelai

Minggu, 20 Februari 2022 | Februari 20, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-02-20T05:56:46Z

WANHEARTNEWS.COM - Harga Kedelai di Indonesia belakangan diketahui meroket tajam. Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan jika penyebab kedelai naik karena ada masalah di negara importir.

Mendag Lutfi mengungkapkan jika masalah ini terjadi karena negara China selaku negara importir membutuhkan kedelai dalam jumlah banyak untuk pakan babi yang berjumlah lima miliar ekor.

Dia juga mengatakan jika sebelumnya babi di China tidak makan Kedelai, namun belakangan mendapat informasi jika babi China diberi pakan Kedelai.

“Di China itu awalnya peternakan babi yang tadinya tak makan kedelai. Sekarang makan kedelai yang jumlahnya lima miliar ekor”, kata Mendag Lutfi, dikutip dari laman Antara, Sabtu 19 Februari 2022.

Terkait permasalahan ini, ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abdi, buka suara. Ia mengatakan jika perkataan Mendag sama sekali bukan cerminan pemerintah.

Menurutnya, perkataan Mendag adalah sebuah bukti kegagalan pemerintah dan mengkambing hitamkan negara importir.

“Kok jadi China dengan babinya yang dijadikan kambing hitam? Aneh, mestinya mawas diri dan evaluasi dong, kenapa kita masih menjadi importir abadi kedelai”, ujar Tulus Abdi.

Tulus juga menyebutkan kebutuhan kedelai di Indonesia sebagai bahan baku pembuatan makanan berbahan kedelai kebutuhan inportnya masih mencapai 90% hingga saat ini.

“Ini musabab utamanya, jangan lempar tanggung jawab dong. Mana daulat kedelai, mana daulat pangan? Buktikan janjinya,” tegasnya.

Sebagai informasi, kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahunnya adalah 3 juta ton. Sementara budi daya dan suplai kedelai dalam negeri hanya mampu 500 hingga 750 ton per tahunnya.

Untuk mencukupi kebutuhan nasional akan kedelai, pemerintah kemudian melakukan impor dari beberapa negara.

Sumber: terkini
×
Berita Terbaru Update
close