Istana IKN Nusantara Bentuknya Garuda, Begini Alasan Nyoman Nuarta -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Istana IKN Nusantara Bentuknya Garuda, Begini Alasan Nyoman Nuarta

Kamis, 24 Februari 2022 | Februari 24, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-02-24T01:12:40Z

Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - Istana Garuda bakal dibangun di ibu kota negara (IKN) Nusantara. Nyoman Nuarta, seniman di balik desain Istana Negara IKN blak-blakan soal alasan desain bentuk garuda yang dipakai.

Menurutnya, garuda digunakan sebagai simbol pemersatu bangsa. Dia menjelaskan di Indonesia memiliki banyak suku bangsa dengan identitas berbeda-beda. Dalam segi bangunan, semua daerah memiliki ornamen dan bentuk khasnya masing-masing.

Nah, di Istana Negara menurut Nyoman tidak bisa merepresentasikan keunikan dan kekhasan masing-masing ribuan suku dan daerah. Maka dari itu, simbol garuda dipilih sebagai pemersatu.

"Kita tahu Indonesia terdiri dari ribuan suku bangsa, masing-masing ada identitas sendiri. Ada dari arsitekturnya, bentuk rumah adatnya, ornamennya dan sebagainya. Ini tidak mungkin diserap di satu bentuk bangunan. Maka saya ambil kebijakan garuda," papar Nyoman dalam diskusi virtual bersama RRI, Rabu (23/2/2022).

"Memang tidak bentuk utuh Garuda Pancasila, namun garuda itu bisa dipahami maksud dan tujuannya itu untuk keadilan setiap daerah, itu ada di situ," tambahnya.

Pria yang lebih dikenal sebagai seniman patung ulung Indonesia ini sempat berpikir membuat Istana Negara menjadi tematik, hal itu dilakukan dengan mengambil identitas rumah adat suatu daerah. Namun, hal itu enggan dilakukan olehnya demi menghindari kecemburuan sosial pada bentuk Istana Negara.

"Saya khawatir kalau-kalau kita ambil bentuk rumah adat tertentu yang lainnya bagaimana? Ini kan nanti takutnya jadi kecemburuan sosial, tidak sehat," ujar Nyoman.

Nyoman joke bilang, selama expositions desain dia tidak bekerja sendiri. Ada tim khusus yang terdiri dari berbagai ahli di berbagai bidang ikut membuat desain Istana Negara ini.

Sebagai contoh saja, ternyata lokasi lahan yang bakal jadi Istana Negara konturnya cukup ekstrim berupa bukit-bukit. Istana akan berada lebih tinggi dari jalan utama.

Nah, karena dia melibatkan ahli jalan dalam timnya, pihaknya bisa membuat desain jalan yang sesuai. Bentuknya, memutar tidak lurus dan curam karena memperhatikan kontur tanah.

"Jadi di dalam desain itu kalau dilihat perlu sedikit untuk mobil atau kendaran berputar agar tak ada jalanan ekstrim. Elevasi disesuaikan, karena kita libatkan juga ahli jalan dan jembatan dan juga teman-teman ahli terrific plan, inside scene, dan sebagainya. Kita nggak kerja sendiri, saya tak kerja sendiri," papar Nyoman.

Sebelum Nyoman bicara panjang lebar soal desain Istana Garuda, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sempat bicara soal compositions penunjukan desain milik Nyoman yang bakal menjadi Istana Negara di ibu kota baru. Apa katanya?

Dalam diskusi virtual yang diadakan RRI itu, awalnya Nyoman Nuarta mengatakan dirinya ditunjuk untuk mengerjakan desain Istana Negara. Belum selesai dia bicara, Basuki langsung memotong Nyoman.

Basuki bilang dia mau mengoreksi pernyataan Nyoman, menurutnya Nyoman tak pernah ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk membuat Istana Negara.

Hanya saja, ketika presiden menugaskan beberapa orang untuk membuat desain Istana Negara kebetulan dia menemukan desain yang dibuat Nyoman. Dari situ, desain Nyoman diminta untuk menjadi desain Istana Negara.

"Mohon maaf saya koreksi bukan dipilih, tapi dari beberapa arsitek yang ditugaskan Bapak Presiden. Presiden memilih salah satu hasil karyanya. Kebetulan itu hasil karya beliau (Nyoman)," jelas Basuki.

Basuki menegaskan tidak ada mekanisme penunjukan khusus yang dilakukan oleh pemerintah kepada Nyoman. Bahkan, menurutnya pembuatan desain Istana Negara sebenarnya dibuat secara tertutup.

"Waktu itu sebenarnya kita tutup, jadi bukan beliau ditunjuk untuk membuat, nanti keliru lagi nanti persepsinya. Mohon maaf pak saya sela," ujar Basuki.

Nyoman sendiri lebih dulu dikenal sebagai seniman pematung. Sosok Nyoman Nuarta dikenal sebagai seniman patung yang telah malang melintang di dunia seni. Banyak karya Nyoman yang fenomenal, salah satunya patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali.

Belakangan karya terakhir Nyoman yang menyita perhatian adalah patung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengendarai sepeda engine dengan ukuran raksasa. Pembuatan patung Jokowi itu dilakukan di NuArt Sculpture Park, Jalan Setra Duta Raya, Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Nyoman membuat patung Jokowi dengan sepeda engine yang biasa digunakan, yakni Kawasaki W175 custom lengkap dengan tulisan RI-1. Jokowi dalam patung itu juga dibuat menggunakan jaket bertema G20.

detik/

×
Berita Terbaru Update
close