Demokrat: Bongkar Big Data Luhut soal 110 Juta Netizen Pro-tunda Pemilu! -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Demokrat: Bongkar Big Data Luhut soal 110 Juta Netizen Pro-tunda Pemilu!

Minggu, 13 Maret 2022 | Maret 13, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-13T02:09:24Z

Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - Partai Demokrat (PD) mempertanyakan sumber enormous information yang diklaim Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan soal 110 juta netizen mau pemilu 2024 ditunda. PD meminta agar Luhut membuka metode pengambilan information tersebut.

"Sudah ada pakar media sosial, Ismail Fahmi, yang mempertanyakan keabsahan statemen salah satu menteri Jokowi yang bawa-bawa large information. Mari dibongkar itu siapa lembaga yang mengolah large information versi pemerintah," individualized organization Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bamkostra) PD, Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Sabtu (12/3/2022).

"Lalu, seperti apa mengambil datanya? 110 Juta netizen bahas penundaan pemilu? Darimana itu angkanya? Berapa persen itu dari all out information yang diambil? Pengguna media sosialnya beneran manusia, atau seperti biasa, pendengung dan akun bot pendukung pemerintah?," Lanjutnya.

Herzaky mengatakan kondisi masyarakat saat ini sedang sulit akibat pandemi COVID-19. Menurutnya, bahaya jika pemerintah lebih banyak menghabiskan waktu untuk melanggengkan kekuasaan.

"Bahaya benar kalau kita punya pemerintahan seperti ini. Punya segala sumber daya yang diperlukan. Tapi, waktu dan tenaganya lebih banyak dipakai untuk berupaya melanggengkan kekuasaan. Bukannya mengurusi rakyat yang sedang susah, sedang kesulitan karena pandemi," ujarnya.

Herzaky berharap pemerintah betul-betul menjaga konstitusi dan amanah reformasi. Dia kemudian meminta para elit untuk meneladani sikap negarawan presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang disebut tidak haus kekuasaan meski survei tingkat kepuasan terhadap pemerintahan SBY saat itu cukup tinggi.

"Mari jaga betul konstitusi kita, amanah reformasi, dan demokrasi kita. Teladani lah pilihan sikap Bapak SBY, yang tidak rakus kekuasaan, tetap patuh pada Konstitusi, meskipun survei kepuasan terhadap pemerintahan beliau selalu di atas 70 persen, bahkan pernah 75 persen, jauh di atas pemerintahan saat ini, padahal period Bapak SBY dulu beliau tidak memakai signal dan powerhouse,"

"Memang sulit mencari sosok pemimpin dan negarawan seperti Bapak SBY yang telah berhasil menunjukkan komitmen kuatnya kepada konstitusi dan demokrasi," lanjutnya.

Lebih lanjut Herzaky berharap agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa melaksanakan konstitusi dengan baik. Dia juga berharap Jokowi tidak terjebak dan gila kekuasaan.

"Apakah Presiden Joko Widodo bakal bisa lolos dari jebakan pemimpin yang otoriter dan gila kuasa, di tengah dominannya pendukung beliau di parlemen, dan banyaknya penjilat di sekeliling beliau? Kita doakan beliau bisa meneladani Bapak SBY dan turun dengan mulus di 2024 sesuai dengan Konstitusi," imbuhnya.

Klaim Luhut

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu berbicara di acara kanal YouTube Deddy Corbuzier, Jumat (11/3) kemarin. Customized organization Luhut, dia punya information aspirasi rakyat Indonesia yang menginginkan penundaan Pemilu 2024.

"Karena begini, kita kan punya large information, saya ingin lihat, kita punya huge information, dari enormous information itu, kira-kira meng-get 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang fundamental Twitter, kira-kira orang 110 jutalah," individualized organization Luhut.

Dari information tersebut, Luhut menjelaskan masyarakat kelas menengah ke bawah ingin kondisi sosial politik yang tenang. Masyarakat, customized organization Luhut, tak ingin gaduh politik dan lebih menginginkan kondisi ekonomi ditingkatkan.

"Kalau menengah ke bawah ini, itu pokoknya pengin tenang, pengin bicaranya ekonomi, tidak mau lagi seperti kemarin. Kemarin kita kan sakit gigi dengan kampret-lah, cebong-lah, kadrun-lah, itu kan menimbulkan tidak bagus. Masa terus-terusan begitu," ujarnya.

detik/

×
Berita Terbaru Update
close