Warga Irak Gelar Demonstrasi Besar-besaran, Imbas Kenaikan Harga Pangan Bikin Hidup Susah -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Warga Irak Gelar Demonstrasi Besar-besaran, Imbas Kenaikan Harga Pangan Bikin Hidup Susah

Kamis, 10 Maret 2022 | Maret 10, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-10T09:30:44Z

WANHEARTNEWS.COM - Lebih dari 500 demonstran berkumpul di alun-alun pusat kota selatan Nasiriyah, Irak pada Rabu, 8 Maret 2022. Demonstrasi ini terjadi akibat terus melonjaknya harga bahan pangan di Irak pascakonflik Ukraina-Rusia.

Seorang demonstran mengatakan, akibat kenaikan bahan pangan, dia tak lagi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kenaikna harga, mencekik kami, apakah itu roti atau produk makanan lainnya. Kami hampir tidak bisa memenuhi kebutuhan,” ucap Hassan Kazem kepada AFP seperti dikutip Hops.ID dari laman tersebut, Kamis 10 Maret 2022.

Untuk menghadapi krisis harga pangan ini, pemerintah setempat telah mengumumkan beberapa langkah seperti tunjangan bulanan sekira US$70 untuk pensiunan yang pendapatannya kurang dari satu juta dinar atau senilai Rp10 juta.

Kemudian untuk pegawai negeri yang penghasilannya kurang dari US$343 atau Rp4 jutaan. Kementerian dalam negeri Irak saat ini telah menangkap 31 orang atas dugaan manipulasi harga komoditas pangan di sana.

Merespon situasi ini juru bicara kementerian perdagangan Mohamed Hanoun menghubungan krisis pangan di Irak dengan konflik Ukraina.

“Ada krisis global besar karena Ukraina memiliki pangsa besar minyak goreng,” ucap Mohamed Hanoun

Perlu diketahui bahwa konflik Rusia-Ukraina sangat berdampak pada pasokan pangan di Timur Tengah.

Dua negara yang tengah berkonflik tersebut merupakan produsen bahan pangan seperti minyak bunga matahari, dan gandum, dimana Timur Tengah sangat bergantung pada pasokan bahan dari kedua negara tersebut.

Sebelumnya demonstrasi besar-besaran juga pernah terjadi di Irak pada tahun 2019 dan menewaskan 600.000 demonstran serta puluhan ribu lainnya terluka.

Saat itu di tahun 2019 demonstrasi terjadi akibat kasus korupsi di Irak yang terus merajalela menyebabkan sempitnya lapangan kerja serta keadaaan ekonomi yang terus memburuk. ***

Sumber: hops
×
Berita Terbaru Update
close