Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Kecewa Israel Biarkan Rusia Serang Orang Yahudi -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Kecewa Israel Biarkan Rusia Serang Orang Yahudi

Kamis, 24 Maret 2022 | Maret 24, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-24T13:05:51Z
WANHEARTNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mempertanyakan mengapa zionis Israel tidak dapat mengirim sistem pertahanan rudal ke negara itu untuk melawan kemajuan militer Rusia. 

“Semua Orang tahu sistem rudal (‘Israel’) Anda adalah yang terbaik dan tentu saja Anda dapat membantu rakyat Ukraina, terutama orang Yahudi di Ukraina.”

“Kami dapat bertanya mengapa kami tidak mendapat tanggapan tentang senjata dari ‘Israel’? Apakah ‘Israel’ juga tidak menjatuhkan sanksi berat kepada Rusia?" Demikian pertanyaan Zelensky saat melakukan video call dengan Parlemen ‘Israel’.

Dia menekankan bahwa sistem Iron Dome ’Israel’ sering digunakan untuk mencegat roket yang diluncurkan oleh pejuang Hamas di Gaza. “Namun, pilihan ada di tangan Anda, saudara-saudara kita dan Anda akan hidup dengan jawabannya,” katanya.

Israel, diwakili oleh Menteri Luar Negeri Yair Lapid, mengatakan Israel telah mengirim bantuan kemanusiaan dan rumah sakit lapangan ke Ukraina. Dia menjelaskan bahwa Israel akan mencoba membantu Ukraina ‘sebanyak mungkin’.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dua minggu lalu di Moskow sebelum menghubungi Zelensky. Namun, hingga saat ini, dia belum membuat pernyataan apa pun terkait pertanyaan yang diajukan Zelensky.

Sementara itu, Ukraina dengan keras menolak untuk meletakkan senjata dan menyerahkan kota pelabuhan Mariupol ke Rusia meskipun kota itu sudah sepenuhnya dikepung.

“Tidak ada negosiasi yang dapat dilakukan bagi kami untuk meletakkan senjata dan kami telah memberi tahu Rusia bahwa kami tidak akan pernah menyerah,” kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.
 
Mariupol adalah salah satu target utama militer Rusia. Kota ini telah dikepung penuh selama beberapa hari terakhir, di samping bentrokan antara kedua tentara.

(Sumber: AFP)
×
Berita Terbaru Update
close