Angelina Sondakh: Saya Bukan Yesus, Tidak Mau Dikorbankan Sendiri -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Angelina Sondakh: Saya Bukan Yesus, Tidak Mau Dikorbankan Sendiri

Minggu, 03 April 2022 | April 03, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-03T14:15:04Z

WANHEARTNEWS.COM - Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat (2004-2012) Angelina Sondakh telah dinyatakan bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Pondok Bambu Jakarta pada Kamis, 3 Maret 2022 lalu.

Dia dibebaskan setelah menjalani masa hukuman selama 10 tahun karena terbukti bersalah terlibat kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011 di Palembang.

Angie demikian wanita berdarah Manado itu biasa disapa secara perlahan menguak misteri kasus korupsi yang pernah menjeratnya bersama sejumlah elite Partai Demokrat lainnya.

Memang belum secara gamblang, namun alasan dirinya tidak mengungkap dalang megakorupsi proyek Hambalang perlahan dikuak Angie.

Angie mengaku takut membongkar skandal ini. Ia tak ingin putra sematawangnya, Keanu Massaid tumbuh dibayangi ketakutan dan terancam keselamatannya.

Sebagai orang tua tunggal, Angie lebih ingin melihat Keanu tumbuh besar, normal, tanpa ketakutan.

Ia rela menanggung hukumannya sendiri di penjara daripada menguak siapa aktor utama sebenarnya.

“Saya nggak bilang ini adalah kekuasaan besar. Ini adalah ketakutan aku sendiri,” aku Angie saat diwawancarai Jurnalis Senior Kompas TV Rosiana Silalahi, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (3/4/2022).

Tapi istri mendiang Adjie Massaid itu menegaskan bahwa dirinya tidak mungkin melakukan korupsi sendiri.

Meskipun masyarakat Indonesia telah mencapnya koruptor, Angie tidak peduli.

Yang ingin ia pertegas adalah dirinya hanya perempuan dari keluarga biasa yang mencoba peruntungan di dunia politik. Nahasnya berakhir tragis.

“Saya tidak bisa melakukan korupsi sendiri. Di awal-awal saya dipenjara sampai ada ucapan, saya bukan Yesus, saya tidak mau dikorbankan sendiri. Karena korupsi dimana-mana nggak mungkin single fighter. Tiga tahun aku merenung, saya berpikir rasanya sulit mencari orang yang bisa percaya. Aku terima itu,” ungkap Angie.

“Orang lain nggak percaya itu normal. Karena mereka melihatku sebagai koruptor. Tapi biarkanlah anakku menyayangiku, biarkan anakku menerimaku, biarkan anakku menyadari (bahwa) aku melakukan yang terbaik untuknya,” tegasnya.

Rosi lantas mempertanyakan mengapa Angie memilih menutupi kebenaran.

Angie lalu bertanya balik, apakah masih ada kebenaran di dunia ini? Apakah masih ada keadilan?

“Itu pertanyaan ke diriku sendiri. Aku mencarinya bertahun-tahun, menghitung hari, berharap hari itu akan datang. Sampai hari ini, aku sudah tak punya harapan untuk mencari kebenaran,” pungkas Angie.

Sumber: fajar

×
Berita Terbaru Update
close