Densus 88: Kelompok NII Ingin Gulingkan Pemerintahan Jokowi seperti Reformasi 1998 -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Densus 88: Kelompok NII Ingin Gulingkan Pemerintahan Jokowi seperti Reformasi 1998

Jumat, 22 April 2022 | April 22, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-22T10:24:27Z

WANHEARTNEWS.COM - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyatakan telah menemukan bukti dan sejumlah rencana kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang ingin menggulingkan rezim pemerintahan Joko Widodo-Amin Ma'ruf . 

Dari hasil penyidikan sementara, cara NII untuk menggulingkan pemerintahan tersebut dengan membuat kekacauan atau chaos.

"Ada, salah satunya yang mereka sampaikan adalah mereka akan buat kekacauan atau chaos," kata Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada awak media di Jakarta, Jumat (22/4/2022).

Rencana soal penggulingan rezim pemerintahan Jokowi diketahui dari pengakuan 16 tersangka teroris NII yang ditangkap Densus 88 di wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Dari pengakuan tersangka, kata Aswin, kekacauan yang ingin diciptakan oleh kelompok tersebut untuk menggulingkan pemerintahan mirip Reformasi 1998.

"Mereka kalau yang dia sampaikan ya jika terjadi seperti 98 ya. Tapi kita kan belum, ya masih mendalami ya apa yang mereka maksud itu kan ya. Ini merupakan keterangan awal dari penyidikan," ujar Aswin.

Meski begitu, Aswin menegaskan, semua keterangan dari para tersangka NII merupakan penyidikan awal. Ia meminta masyarakat mengikuti proses hukum yang terus berkembang ke depannya.

"Penyidikan baru berjalan di awal ini. Kalau dari itungan waktu, proses penyidikan ini masih di awal-awal. Jadi saya kira ya kita sabar lah memberikan kesempatan kepada penyidik untuk mendalami fakta dan keterangan yang ya masih bentuk puzzle lah ya," ucap Aswin.

Diketahui sebelumnya, penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88 terjadi di dua wilayah yakni Dharmasraya dan Tanah Datar, Sumatera Barat. "Dari 12 tersangka di wilayah Dharmasraya dan 4 tersangka di wilayah Tanah Datar," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan terpisah.

S:Sindonews
×
Berita Terbaru Update
close