Mantan Kopassus yang Maafkan Pencuri Handphone, Ternyata Seorang Dandim -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mantan Kopassus yang Maafkan Pencuri Handphone, Ternyata Seorang Dandim

Jumat, 29 April 2022 | April 29, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-30T06:57:42Z

WANHEARTNEWS.COM - Kebesaran hati ternyata masih dimiliki oleh banyak orang, tak terkecuali Letkol Nur Wahyudi.

Perwira jebolan Kopassus ini masih mampu memaafkan seorang pria yang ponselnya.

Ia juga tak sungkan untuk memeluk si pencuri yang adalah seorang buruh.

Diketahui, aksi menyentuh Dandim 0603/Lebak Letkol Inf Nur Wahyudi memeluk pencuri ponselnya ramai jadi sorotan publik.

Kelapangan hati Letkol Nur Wahyudi memaafkan si pencuri banyak menuai pujian.

Orang nomor satu di Kodim 0630/Lebak itu ternyata kariernya cukup moncer.

Letkol Inf Nur Wahyudi resmi menjabat sebagai Komandan Kodim 0603/Lebak pada Agustus 2020.

Ia menggantikan posisi Letkol Kav Yudha Setaiwan yang saat ini tengah menjabat Kasdim 0618/Berdiri Sendiri (BS), Bandung.

Menjabat menjadi seorang Komandan Kodim (Dandim) terbilang asing bagi pria jebolan Akademi Militer (Akmil) 2001 ini.

Ayah dari dua anak ini ditugaskan pertama kali di Grup 1 Kopassus Serang selama 2 tahun.

Suami dari dr. Yeni S ini kemudian mendaptkan pendidikan anti teror di Jakarta.

Seperti dilansir dari Tribun Jabar dalam artikel 'SOSOK Letkol Inf Nur Wahyudi Dandim Lebak, Berbesar Hati Maafkan Pencuri Ponselnyanya'.

Tahun 2012, Nur Wahyudi berpindah tugas ke Grup 3/Sandhi Yudha yang tak lain adalah Satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia.

Sampai di tahun 2015, pria yang ahli dalam bidang menembak ini menyelsaikan pendidikan di Bandung dan kembali ke Grup 1 Kopassus Serang.

Sempat menjadi bagian dari Intel, Nur Wahyudi melesat menjabat sebagai Komandan Batalyon (Danyon)12 Grup 1 Kpassus Serang.

Hampir 2 tahun menjabat menjadi Danyon 12 Grup 1 Kopassus Serang, Nur Wahyudi dipanggil ke Jakarta guna mengikuti lomba menembak di Singapura.

Pria yang pernah menjabat sebagai Komandan Sekolah Anti Teror di Grup Pusdiklatsus ini juga ternyata diminta bergabung di Satgas Unifil Lebanon dan baru pulan ke Tanah Air pada Januari 2020.

Maafkan pencuri ponsel

Maman Maulani alias Deko seorang buruh serabutan di Kabupaten Lebak,Banten sempat terancam harus mendekam di balik jeruji saat Idul Fitri mendatang.

Namun, Maman masih beruntung karena seorang Prajurit TNI berpangkat Letkol Inf yang tengah bertugas di Lebak, Banten lebih mengutamakan sisi kemanusian dibanding hukum.

Sebagai informasi, Maman dengan nekat mencuri handphone (HP) milik Dandim/0603 Lebak, Letkol Inf Nur Wahyudi.

Kejadian tersebut berlangsung pada (9/4/2022) lalu, ketika ia tengah mengantar rekannya melakukan visum di RSUD Adidarma Rangkasbitung Desa Muara Ciujung Barat.

Di waktu yang sama, sang Dandim tengah menemani anaknya yang tengah di rawat.

Diduga kelelahan, Dandim Nur Wahyudi tertidur. Sebelum tidur, ia sempat mengisi daya HP miliknya.

Pada waktu itu, Maman yang tengah mengantar rekannya, melihat pemandangan tersebut.

Saat itu, Maman tengah membutukan uang untuk biaya kelahiran istrinya. Meski tak ada niat dari awal, namun ia melihat kesempatan tersebut, Maman memutuskan untuk mengambul HP sang Dandim untuk ia jual nantinya.

Saat terbangun, Dandim menyadari bahwa Hp nya hilang, ia melaporkan kepada pihak yang berwenang.

Tak butuh waktu yang lama, petugas berhasil mengamankan Maman.

Buruh serabutan tersebut dijerat pasal 362 KUHP tentang Pencurian, dan berkas perkaranya pun dilimpahkan.

Pada saat itu, Sang Dandim mengetahui alasan Maman melakukan aksi nekat nya, sang Dandim pun luluh.

Orang nomor satu di kesatuan AD Lebak, ia memaafkan Maman sekaligus sepakat perkara itu dihentikan.

Di sisi lain, HP yang telah dijual oleh Maman, telah kembali kepada Letkol Inf Nur.

Berkat kebesaran dan kebaikan hati Letkol Inf Nur, menggugah niatan teguh hati Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lebak Sulvia Triana Hapsari, Kasi Pidum Tri Yulianto Satyadi, dan Jaksa Mediator Shandra Fallyana. melakukan upaya untuk dapat mendamaikan, menenangkan dan menetralisir situasi.

Dari upaya-upaya itu, akhirnya proses perdamaian dapat terlaksana pada Selasa 19 April 2022.

Istri perwira jebolan Kopassus dibentak

Sebelumnya, kisah unik juga datang dari perwira jebolan Kopassus lainnya yakni Letkol David Nainggolan.

Letkol David merasa kesal terhadap tindakan orang tidak dikenal yang diduga preman melakukan hal tidak baik terhadap istri dan anaknya.

Kejadian itu terjadi saat anak dan istrinya melakukan olahraga pagi di kompleks Stadion Mashud Kuningan.

Ketika itu anaknya mengalami musibah. Anaknya yang sedang bersepeda tiba-tiba tertabrak oleh pesepeda lain yang melaju kencang.

"Iya, saya kesal dengan sikap orang tidak bertanggungjawab. Pertama anak saya saat bersepeda itu ditabrak pesepeda lain dan ibunya atau istri saya, itu malah dibentak oleh preman dengan ciri-ciri memiliki tato," kata David Nainggolan kepada wartawan, Minggu (23/1/2022).

Seperti dilansir dari TribunCirebon.com dalam artikel 'Dandim Kuningan Kesal, Anaknya Ditabrak Pesepeda, Istrinya Malah Dibentak Preman, Ini Kronologinya'.

Musibah terjadi menimpa anak dan istri itu berlangsung saat sedang melakukan olahraga pagi di kompleks Stadion Mashud Kuningan.

"Ya sekitar pagi tadi, anak saya bersepada. Biasa olahraga gitu, tahunya ada pesepeda kencang dan menabrak anak saya hingga jatuh," katanya.

Khawatir dengan kondisi anak setelah ditabrak, Dandim Kuningan langsung membawa anaknya ke rumah sakit.

"Ya saya bawa ke petugas kesehatan. Sebab di telinga anak saya terlihat membiru dan kaya bengkak begitu," ujarnya.

Soal preman bertato, Dandim mengaku sangat kesal akibat perkataan dan perbuatannya kepada istrinya.

"Jadi, saat istri saya langsung tolong anak saya tadi. Malah ada preman bertato yang bentak-bentak istri saya, sambil ngomong ceroboh lah anaknya tuh," ujar Dandim lagi.

Namun akhirnya, pria bertato tersebut mengakui kesalahannya membentak istri Letkol David Nainggolan saat bersepeda di jalan.

Pria bertato itu juga meminta maaf langsung kepada Letkol David Nainggolan yang saat ini menjabat sebagai Komandan Kodim atau Dandim 0615/Kuningan.

Letkol David Nainggolan pun merespon pengakuan dan permintaan maaf pria bertato tersebut.

Akhrinya pria tersebut kini bisa bernafas lega, lantaran Letkol David Nainggolan sudah memaafkannya.

Kronologinya berawal saat sejumlah anggota TNI Kodim 0615/Kuningan dikejutkan dengan kedatangan orang tidak dikenal.

Kedatangan pria bertato itu sontak mengundang perhatian sejumlah anggota TNI yang berada di Pos Penjagaan Makodim setempat.

Terlebih dalam pengakuan orang tidak dikenal itu memohon kepada para anggota TNI yang berjaga, untuk bisa menghadap langsung Dandim 0615/Kuningan, Letkol David Nainggolan.

Seraya melakukan permohonan tadi, orang tak dikenal ini mengakui terhadap kesalahan yang terjadi dalam beberapa waktu lalu hingga membuat Letkol David Nainggolan kesal.

Dari tindakan orang tidak kenal itu, langsung mendapat sambutan dari Dandim CZI Letkol David Nainggolan hingga tercipta suasana kekeluargaan.

"Kedatangan orang tak dikenal yang ternyata itu adalah orang yang buat kami kesal, akhirnya kami memaafkan.

Sebab dengan rasa pengakuan dan tanggungjawab dengan kehadiran dia saja sudah bagus," kata Letkol Czi David Nainggolan kepada wartawan, Kamis, (27/1/2022).

Seperti dilansir dari TribunCirebon.com dalam artikel 'Pemuda Bertato Datangi Makodim 0615/Kuningan, Bilang ke Anggota TNI Ingin Bertemu Dandim Kuningan'.

Meski sebelumnya merasa kesal akibat tindakan orang tak dikenal yang menimpa keluarga, namun hal itu tidak menjadikan unek - unek untuk berbuat sewenang-wenang.

"Dari dulu kami tahan emosi dan cukup bersabar, nah dengan hasilnya begini.

Saya bersyukur karena pria tersebut sudah mengakui kesalahannya dan menyampaikan permohonan maaf.

Jadi, saya nyatakan permasalahan sudah selesai," katanya.

Ditambahkan Dandim 0615/Kuninga, permasalahan yang terjadi itu semoga bisa menjadi media pembelajaran dalam menanamkan sikap tanggungjawab terhadap apapun itu tindakan terjadi.

"Kami menilai kejadian tersebut memang tidak ada unsur kesengajaan dan murni kecerebohan dari pesepeda.

Semoga saja ini jadi pembelajaran bagi kita semua," ujarnya.

s; tribunnews.com
×
Berita Terbaru Update
close