Malaysia Hentikan Ekspor Ayam, Singapura Kelimpungan Terancam Krisis -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Malaysia Hentikan Ekspor Ayam, Singapura Kelimpungan Terancam Krisis

Rabu, 25 Mei 2022 | Mei 25, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-05-25T04:36:23Z

WANHEARTNEWS.COM - Pemerintah Malaysia menghentikan ekspor ayam mulai 1 Juni 2022 karena produksi unggas ini tidak bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Akibatnya, Singapura yang selama ini mengandalkan pasokan negara tetangganya itu, terancam krisis daging ayam.

Badan Pangan Singapura (SFA) mengatakan bahwa sekitar 34 persen impor ayam Singapura pada 2021 berasal dari Malaysia. Hampir semuanya diimpor sebagai ayam hidup yang dipotong dan didinginkan di Singapura.

Sumber utama ayam lainnya termasuk Brasil (49 persen) dan Amerika Serikat (12 persen).

Itu sebabnya SFA dalam unggahan di Facebook, Senin, 23 Mei 2022, menyatakan akan bekerja meminimalkan dampak berkurangnya pasokan ayam itu.

 "SFA memantau dengan cermat situasi impor dari Malaysia dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan, seperti importir untuk meminimalkan dampak pada pasokan ayam kita," kata SFA seperti dikutip Channel News Asia.

SFA akan mengaktifkan rantai pasokan mereka untuk meningkatkan impor ayam dingin dari sumber alternatif, meningkatkan impor ayam beku dari pemasok non-Malaysia yang ada, atau mengambil dari stok unggas mereka. 

Badan tersebut juga mendesak konsumen untuk beralih pilihan, seperti membeli ayam beku.

"Meskipun mungkin ada gangguan sementara pada pasokan ayam dingin, pilihan ayam beku tetap tersedia untuk mengurangi kekurangan tersebut," kata SFA, yang juga minta masyarakat beralih ke daging lain dan membeli sesuai kebutuhan.

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan, penerintahnya akan membatasi ekspor ayam mulai 1 Juni untuk mengatasi kekurangan pasokan domestik.

“Sebagai langkah jangka pendek, rapat kabinet hari ini telah membuat beberapa keputusan tentang masalah pasokan dan harga ayam saat ini, termasuk menghentikan ekspor hingga 3,6 juta ayam per bulan mulai 1 Juni, hingga harga domestik dan produksi stabil," katanya dalam rapat kabinet, Senin.

“Prioritas pemerintah adalah rakyat kita sendiri,” katanya.

Perdana menteri menambahkan bahwa pemerintah juga akan membuat stok ayam penyangga, dan mengoptimalkan fasilitas penyimpanan dingin yang ada di bawah kepemilikan Kementerian Pertanian dan Industri Makanan (MAFI) dan lembaga negara.

Sumber: tempo
×
Berita Terbaru Update
close