Masinton Sentil Menteri Pencitraan Makin Narsis untuk Kepentingan Pilpres 2024 -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Masinton Sentil Menteri Pencitraan Makin Narsis untuk Kepentingan Pilpres 2024

Sabtu, 14 Mei 2022 | Mei 14, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-05-14T10:13:04Z

WANHEARTNEWS.COM - Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengkritik menteri yang makin narsis untuk kepentingan Pilpres 2024. Dia menegaskan, bila ingin menjadi capres atau cawapres 2024 harus masuk partai politik, bukan seenaknya memanfaatkan fasilitas negara untuk popularitas.

"Untuk masyarakat sipil you harus masuk partai politik dong, jangan merasa oh gue populer nih, apalagi nebeng fasilitas negara, punya uang nih, terus lu bisa dikte, enggak boleh nah ini kita harus menjaga kedaulatan dan marwah partai politik itu," kata Masinton dalam diskusi kasak kusuk koalisi partai dan capres 2024, Sabtu (14/5).


"Terhadap masyarakat yang ingin mencalonkan harus masuk partai politik dong, umpamanya sekarang jadi narsis kan," tambahnya.


Masinton memahami bila ketum parpol sudah narsis untuk kepentingan 2024. Namun, ia tidak bisa menerima bila ada menteri yang bukan kader parpol menggalang dukungan lewat BUMN tanpa partai politik.


"Kalau ketua umum partai politik saya memahami tetapi ada, ya ini jangan jadi partai sendiri, partai BUMN umpamanya, dimana-mana majang foto menteri BUMN, golnya jelas enggak usah dikamuflase lagi golnya jelas menggalang dukungan untuk calon presiden dan wakil presiden dan enggak mau berpartai politik," tuturnya.


Masinton menyebut, tugas partai politik harus memotong rantai modus oligarki pemodal yang ingin mendikte partai politik. Sebab, hal itu yang membuat negara rusak.

"Dia enggak mau berkeringat, enggak membangun partai politik terus dengan duitnya dia merasa bisa dikte, sudah nanti kita beli saja itu partai politik," ujar anggota DPR ini.

Masinton makin kesal melihat wajah menteri yang disindirnya dipajang di ATM. Dia tak ingin fasilitas negara BUMN digunakan seperti partai politik untuk pencitraan diri.


"Itu enggak boleh ada itu, dia memanfaatkan BUMN seperti partai politik hari ini, dimana mana fotonya mejeng bahkan sampai ke ATM, kalau mau ke ATM tuh tunggu penampakan dulu tuh memperlambat transaksi," ujarnya.

Sumber: merdeka
×
Berita Terbaru Update
close