Ketar-ketir Negaranya Dikecam Pendukung UAS, Mendagri Singapura Singgung China -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ketar-ketir Negaranya Dikecam Pendukung UAS, Mendagri Singapura Singgung China

Selasa, 24 Mei 2022 | Mei 24, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-05-24T13:34:48Z

WANHEARTNEWS.COM - Amati komentar-komentar berupa ancaman yang diunggah oleh pendukung Ustaz Abdul Somad (UAS), Menteri Urusan Dalam Negeri Singapura, Kasiviswanathan Shanmugam justru menyinggung soal negara-negara lain yang sempat menolak kehadiran pendakwah tersebut.

Menteri yang juga sempat menjabat sebagai Menteri hukum itu mengutip dan membaca dengan seksama setiap pernyataan dalam komentar yang dilayangkan pendukung UAS yang dinilai menyerang Singapura sejak pendakwah tersebut dilarang masuk.

Misalnya adalah komentar yang menyebut Singapura sebagai negara kecil dan dapat dihancurkan hanya dengan satu rudal saja. Komentar lainnya yang disorot adalah komentar yang diposting pendukung UAS melalui facebook yang mengancam akan membom Singapura dan menghancurkan negara tersebut.

“Mengirim pasukan pembela Islam untuk menyerang negara anda seperti 9/11 New York 2001 dan kami juga akan mengusir warga Singapura yang berpura-pura transit dan tinggal di Indonesia,” tulis komentar tersebut seperti dikutip Hops.ID dari laman The Straits Times pada Selasa, 24 Mei 2022.

Menanggapi komentar yang berbau ancaman ini, Shanmugam justru mempertanyakan soal adakah ancaman yang dilayangkan pendukung UAS kepada negara-negara lainnya yang sempat menolak kehadiran Abdul Somad dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya seperti Hongkong, Timor Leste, Inggris, Jerman, dan Swiss.

“Saya bertanya-tanya apakah pendukung Somad juga (berani) mengancam China, karena dia ditolak masuk ke Hong Kong, dan mengancam negara-negara Eropa lainnya. Atau hanya Singapura yang mendapatkan perhatian khusus dan mereka cukup berani untuk mengancam Singapura,” ucap Shanmugam.

Ia juga menyebut bahwa UAS dan pendukungnya dianggap tidak dapat menghormati Singapura sebagai negara yang terpisah.

Menambakan pernyataanya, Shanmugam menyebut jika mayoritas warga Singapura, semua ras dan agama mendukung keputusan untuk menolak Somad masuk ke negara itu. Menurutnya hal ini karena di Singapura, semua umat beragama diperlakukan sama atas dasar yang sama. UAS disebut dilarang masuk bukan karena agamanya tetapi karena pandangannya yang radikal.

Pandangan UAS juga sempat dikritik oleh pemimpin muslim dan juga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Indonesia, yang kala itu menyebut bahwa penolakan ini merupakan pelajaran berharga bagi Indonesia dalam memerangi ideologi radikal yang akan berujung pada tindakan terorisme. Shanmugam menyebut bahwa respon ini dinilai sudah sangat tepat.

Menutup pernyataanya, Shanmugam mengucap syukur karena banyak pejabat dan warga Indonesia yang masih mendukung keputusan Singapura dan juga menganggap bahwa tuduhan Islamophobia yang ditudingkan kepada Singapura adalah salah.***

Sumber: hops

×
Berita Terbaru Update
close