Ada Pemutarbalikan Fakta, Iko Uwais Beberkan Kronologi Usai Diduga Lakukan Penganiayaan -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ada Pemutarbalikan Fakta, Iko Uwais Beberkan Kronologi Usai Diduga Lakukan Penganiayaan

Selasa, 14 Juni 2022 | Juni 14, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-14T02:07:38Z


WANHEARTNEWS.COM -
Aktor Iko Uwais dilaporkan ke polisi atas dugaan penganiayaan. Laporan itu dimasukkan oleh penyedia jasa desain inside rumah Iko, Rudi, ke Polres Metro Bekasi Kota pada 11 Juni lalu. Pihak kepolisian sudah meminta keterangan dari Rudi dan saksi lain yang ada di lokasi kejadian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan dugaan penganiayaan yang dilakukan Iko Uwais bermula dari pemain film The Raid itu menggunakan jasa desain inside milik Rudi untuk membangun rumah di Cibubur. Iko dan Rudi membuat perjanjian terkait hal itu.

"Dengan perjanjian ostensible tertentu. Baru dibayar setengahnya. Setelah itu ditagih oleh korban," customized organization Zulpan, Senin (13/6).

Menurut Zulpan, Rudi sudah menagih Iko dengan cara mengirimkan receipt melalui WhatsApp. Namun, Zulpan mengatakan, pesan dari Rudi tidak direspons oleh pria 39 tahun itu.

Pada Sabtu (11/6), customized organization Zulpan, Rudi bersama istrinya ingin pulang ke rumah. Mereka melintas di depan rumah Iko. Saat itu, Iko memanggil Rudi.

"Saudara Iko memanggil Rudi dengan cara menepuk tangan dan berteriak. Setelah itu korban bersama istrinya turun dari mobil," tutur Zulpan.

Iko bersama istrinya, Audy Item, serta Firmansyah menghampiri Rudi dan sang istri. Setelah itu, Zulpan mengatakan, terjadi cekcok.

"Setelah cekcok, saudara Iko dan Firmansyah langsung memukul korban hingga korban mengalami luka," ucap Zulpan.

Penjelasan Iko Uwais Usai Diduga Lakukan Penganiayaan

Pihak Iko menyampaikan kronologi versi mereka. Kuasa hukum Iko, Leonardus Sagala, mengatakan Rudi telah memutarbalikkan fakta. Menurutnya, bukan Iko yang enggan membayar, namun Rudi yang tidak menyelesaikan kewajibannya sebagai penyedia jasa inside.

"Kejadian keributan itu berawal ketika klien kami berusaha mencari tahu keberadaan Rudi ini di mana. Karena, dia ini tidak melakukan penyelesaian terhadap pekerjaan, kewajibannya dia sesuai dengan perjanjian," customized organization Leonardus di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan, Selasa (14/6) dini hari.

Awalnya, Rudi menawarkan jasa desain inside sebesar Rp 300 juta. Iko sudah membayar setengah dari nilai all out itu. Namun, Rudi tidak menyelesaikan kewajibannya sesuai kesepakatan awal.

"Rudi ini menyediakan jasa inside dengan kesepakatan Rp 300 juta. Klien kami sudah melakukan pembayaran terhadap termin I dan termin II dengan all out pembayaran Rp 150 juta," tutur Leonardus.

"Nah, ternyata setelah klien kami bayar Rp 150 juta joke tetap tidak menyelesaikan pekerjaan," lanjutnya.

Akhirnya, Iko menuntut pertanggungjawaban Rudi. Karena tidak mendapat respons yang serius, terjadilah keributan itu. Akan tetapi, menurut Leonardus, Rudi yang memprovokasi Iko terlebih dahulu.

"Pada saat kejadian keributan itu, sebenarnya yang memprovokasi itu adalah Rudi dan istrinya," ucapnya.

Pada saat kejadian, Iko merekam Rudi dan istrinya guna membuktikan keberadaan mereka. Rudi dan istri yang tidak suka dengan tindakan itu lantas menghampiri Iko.

Kemudian, istri Rudi gantian merekam Iko. Iko yang tidak suka dengan perlakuan itu berusaha menghentikan tindakan istri Rudi. Rudi lantas melakukan tindak penyerangan terhadap Iko.

"Justru Rudi ini melakukan penyerangan, menendang bagian sisi kiri klien kami, yang saat ini sedang sudah kami lakukan upaya hukum atas perbuatan itu," ujar Leonardus.

Leonardus mengatakan Iko berusaha membela diri dari serangan Rudi. Sementara itu, kakak Iko, Firmansyah, berusaha melerai keduanya. Namun, Rudi ingin menyerang Firmansyah dengan menggunakan tutup tong sampah.

Iko yang melihat kejadian itu tidak tinggal diam. Ia langsung berusaha melindungi kakaknya dari serangan Rudi. "Ini harus ditegaskan, sebagai bentuk pembelaan, bukan dalam maksud mencederai atau melukai saudara Rudi," individualized structure Leonardus.

Leonardus menuturkan Rudi memang mengalami cedera karena tindakan perlindungan diri yang dilakukan kliennya. Namun, customized organization dia, Iko juga mengalami cedera.

"Ada di sini [perut], ada di lengan, di sikut, enggak cuma satu juga lukanya. Ada memar juga di badan. Menunggu hasil visum," tutur Leonardus.

Lebih lanjut, Leonardus menekankan tidak ada upaya untuk mencederai atau mengeroyok Rudi. Sebab, Iko hanya berusaha melindungi dirinya dan kakaknya.

"Kalau tujuannya untuk mencederai atau mengeroyok, harusnya begitu Rudi ini jatuh, dipukulin dong. Tapi ini enggak, dibiarkan. Karena memnag sejak awal tujuannya bukan untuk melakukan pengeroyokan atau pemukulan dalam rangka mencederai," ucap Leonardus. kpr

×
Berita Terbaru Update
close