Nahdlatul Ulama Sentil Artis yang Jadi Penceramah Agama, Tetapi Tidak Memiliki Kapasitas yang Memadai -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Nahdlatul Ulama Sentil Artis yang Jadi Penceramah Agama, Tetapi Tidak Memiliki Kapasitas yang Memadai

Minggu, 19 Juni 2022 | Juni 19, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-19T03:45:34Z

WANHEARTNEWS.COM - Ormas keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) menyentil fenomena kemunculan sejumlah artis yang tiba-tiba banting setir menjadi penceramah agama.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Abdullah Syamsul Arifin mengatakan seorang artis boleh saja melakukan kegiatan dakwah.

Bahkan menurutnya, seorang artis harus menjalankan misi dakwah dalam profesi keartisannya.

Namun ia menekankan, dakwah yang dilakukan artis tersebut harus dilakukan sesuai kapasitas keilmuan artis tersebut.

Atau bisa juga dengan cara berbagi dengan apa yang telah mereka dapatkan di jalan Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

“(Artis) diutamakan berdakwah dengan hal atau berbagi dengan apa yang telah mereka dapatkan di jalan Allah, mengajak orang pada kesadaran keberagaman, itu adalah suatu aktivitas dakwah,” ujar KH Abdullah Syamsul Arifin, seperti dikutip Hops.ID pada Sabtu, 18 Juni 2022.

Ia kemudian menambahkan, aktivitas dakwah para artis tersebut bisa mernjadi sebuah kegiatan yang keliru jika dilakukan tidak dengan kapasitas keilmuan yang memadai.

“Lalu salahnya di mana? Tatkala dia berdiri di mimbar menjelaskan hujjah-hujjah Islam, tentang Islam, tetapi tidak memiliki kapasitas yang memadai,” sambungnya

Menurut KH Abdullah Syamsul Arifin, untuk menjadi seorang da’i atau ulama, seseorang memerlukan sejumlah syarat, di antaranya adalah memiliki kualifikasi keilmuan yang jelas.

Ia kembali menekankan, pada dasarnya semua orang, termasuk artis boleh berdakwah dan berbicara mengenai Islam, dalam konteks tanggung jawab moral, sosial dan agama.

Namun ia berpesan, ada satu prinsip lagi yang harus dipegang ketika kita melakukan aktivitas dakwah tersebut yakni kegiatan dakwah harus dilakukan dengan penuh kelembutan dan tata bahasa yang menyejukkan serta penuh kedamaian.

“Kalau seperti kata-kata KH Hasyim Asyari (pendiri NU), ajaklah orang-orang kepada NU dengan kata-kata yang menyejukkan dan mendamaikan,” pungkas KH Abdullah Syamsul Arifin.

Sumber: HopsID
×
Berita Terbaru Update
close