PPP: Koalisi Indonesia Bersatu Berpeluang Usung Capres yang Diumumkan NasDem -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PPP: Koalisi Indonesia Bersatu Berpeluang Usung Capres yang Diumumkan NasDem

Selasa, 21 Juni 2022 | Juni 21, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-21T00:50:51Z

WANHEARTNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani menyatakan Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB tidak menutup kemungkinan bakal mengusung nama calon presiden 2024 yang sama seperti hasil Rakernas NasDem.

Sebagaimana diketahui, nama-nama yang diumumkan NasDem tersebut adalah Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo.

“Tidak tertutup kemungkinan, meskipun tentu kalau kita bicara dalam konteks KIB itu. Saya kira kami akan melihat dulu ke dalam. Kader-kader yang ada di dalam itu peluangnya seperti apa?” katanya saat dihubungi, Senin, 20 Juni 2022.

Menurut Arsul, tokoh yang bakal diusung KIB tidak harus selalu ketua umum partai. Selain itu, bisa juga dari sosok militer atau mantan militer dan kepolisian yang dilirik.

Arsul mengatakan, semua nama yang diumumkan dari hasil Rapat Kerja Nasional Partai NasDem sama menariknya. “Selain yang tiga itu juga ada sejumlah nama lain yang memang sudah mengisi di ruang media kita. Bahwa beliau-beliau itu adalah calon potensial,” ujarnya.

Bagi PPP, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga menarik. Sebelum menentukan, mereka masih memikirkan lebih dulu dan tidak ingin terburu-buru mengumumkan.

“Semua kita akan istikharah, nanti kalau menurut survei langitan itu siapa, menurut survei daratan itu siapa,” kata dia.

Soal nama Ganjar Pranowo yang diusung, Arsul memahami bahwa Gubernur Jawa Tengah itu sebagai kader PDI Perjuangan. Menurutnya tidak elok jika mengusung nama dari partai lain.

Menurut Arsul, langkah itu juga demi menjaga partai-partai lain yang ada di dalam pemerintahan.

“Pak Ganjar itu kan kader partai politik lain dalam hal ini PDI Perjuangan, kan tidak pas, tidak etis rasanya kalau kemudian karena katakanlah kita mengusung Pak Ganjar. Kita menjadi hubungannya tidak baik,” ujarnya.

Sumber: tempo
×
Berita Terbaru Update
close