TPF Ungkap 149 TKI Meninggal di Tahanan Imigrasi Sabah Malaysia, Ada yang Diduga Disiksa -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

TPF Ungkap 149 TKI Meninggal di Tahanan Imigrasi Sabah Malaysia, Ada yang Diduga Disiksa

Sabtu, 25 Juni 2022 | Juni 25, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-25T16:07:16Z

WANHEARTNEWS.COM - Tim Pencari Fakta yang terdiri dari sejumlah lembaga nonpemerintah menemukan banyak Warga Negara Indonesia yang ditahan di Depot Tahanan Imigrasi, Sabah, Malaysia diperlakukan secara tidak manusiawi. Ada kasus WNI yang diduga dipukuli hingga menyebabkan tewas.

Anggota tim pencari fakta, Abu Mufakhir, mengatakan satu WNI yang tewas di Malaysia bernama Suardi Bin Samsudin. “Dia merupakan tahanan Blok 7 Depot Imigrasi Tawau,” kata Abu dalam diskusi daring, Sabtu, 25 Juni 2022.

Abu menuturkan Suardi dinyatakan meninggal di rumah sakit pada 7 Januari 2021. Dalam surat tanda terima jenazah, kata dia, tidak ada penjelasan mengenai penyebab kematiannya. Abu yang berasal dari Koalisi Buruh Migran Berdaulat ini mengatakan dalam surat itu tertulis pernyataan “Dengan itu, saya tidak akan menuntut sebarang apa-apa tindakan di kemudian hari,” kata Abu.

Menurut Abu, pernyataan itu janggal. Namun, yang lebih janggal lagi adalah Suardi membubuhkan tanda tangan dalam surat tanda terima jenazahnya sendiri. Abu mengatakan barulah pada surat kedua nama penerima jenazah berubah menjadi Jumala bin Sabang. Jumala disebut sebagai kerabat Suardi. “Padahal bukan, dia salah satu mandor di perkebunan sawit almarhum pernah bekerja,” kata Abu.

Tim pencari fakta kemudian menelusuri penyebab kematian Suardi. Dari hasil wawancara dengan sesama bekas penghuni rumah tahanan, Suardi diketahui mengalami penganiayaan oleh petugas DTI Tawau. “Almarhum dipukuli ramai-ramai oleh petugas DTI di hadapan tahanan lainnya,” ujar Abu.

Menurut wawancara, Abu mengatakan Suardi sempat melarikan diri dari rutan. Setelah tertangkap, kata dia, petugas diduga memukuli Suardi dengan tangan kosong, batu dan pipa besi ke bagian dada, serta kepala. Setelah dianiaya, kata Abu, Suardi yang bersimbah darah dimasukan kembali ke sel isolasi dengan tangan tetap terbogol.

Dia mengatakan Suardi dibawa ke rumah sakit setelah dadanya membengkak. “Beberapa orang yang kami wawancara percaya jika Suardi sudah meninggal sejak dalam sel isolasi,” ujar Abu.

TPF menemukan Suardi bukan satu-satunya korban yang meninggal saat menjadi tahanan di sejumlah DTI di Sabah Malaysia. WNI yang ditangkap karena melanggar aturan imigrasi itu diduga hidup dalam kondisi tidak layak dan tak punya akses ke kesehatan. TPF menemukan selama 2021 hingga Juni 2022, sebanyak 149 WNI tewas di sejumlah tahanan di Sabah, Malaysia.

Sumber: tempo
×
Berita Terbaru Update
close