Antara RAFFI AHMAD dan ZULKIFLI HASAN, Sama-sama Memalukan -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Antara RAFFI AHMAD dan ZULKIFLI HASAN, Sama-sama Memalukan

Selasa, 12 Juli 2022 | Juli 12, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-07-12T12:37:03Z
RAFFI AHMAD & ZULKIFLI HASAN 

Oleh: Balyanur

Raffi Ahmad bukan cuma nggak paham bisnis sepak bola, sportifitas saja dia sama sekali nggak paham. 

Urat nadinya adalah artis, darahnya adalah bisnis. 

Jadi nggak heran kalau Persik Kediri mengembalikan Trofeo Ronaldinho yang diraihnya setelah mengalahkan Rans Nusantara dan Arema FC pada laga segitiga yang menghadirkan Ronaldinho.

Nawaitu pertandingan itu adalah Ronadinho fun game. Main bola lucu-lucuan. Tapi yang diundang adalah klub profesional yang tentu saja dihuni oleh pesebak bola profesional. Pesebak bola profesional urat nadinya adalah memenangkan pertandingan dan benci kekalahan. Darahnya adalah pantang menyerah sebelum laga usai. Nafasnya adalah sportifitas, nggak ada ruang sedikit pun buat lucu-lucuan.

Jadi kalau ada benturan fisik dalam pertandingan adalah hal yang wajar saja. 

Tapi Rudy Salim petinggi Rans Nusantara menuduh Persik Kediri bermain kungfu di lapangan. Kontan Persik ngambek lalu mengembalikan trofi. Pertama, menurut statsitik pertandingan tidak ada kartu kuning buat Persik Kediri, kedua adalah dalam pertandingan haram hukumnya ngelucu di lapangan.

Kalau Raffi mau bikin fungame kenapa nggak ngundang tim sepak bola artis versus stand up Comedy versus anggota DPR? Maka yang nampak fun adalah Raffi Ahmad yang nampak akrab banget dengan Ronaldinho.

Sampai disini Raffi termasuk beruntung. Beberapa hari setelah Ronaldinho pulang ke negaranya setelah dikasih amplop cokelat oleh Raffi tentu saja, beredar video penggemar Ronaldinho di salah satu benua merobek gambar Ronldinho yang terpajang di dinding rumahnya gegara Ronaldinho dengan bangga mengibarkan bendera Israel. Coba kalau video itu beredar jelang kedatangan Ronaldinho.

***

Zulkifli Hasan urat nadinya adalah politisi. Menu sehari-harinya adalah kekuasaan. Vitaminnya adalah perolehan suara rakyat. Mau dia jadi menteri atau apa pun ya nggak bisa lepas dari hal itu. Setelah berhasil menjilat dengan setuju Jokowi 3 priode dia diganjar jadi Menteri Perdagangan.

Jangan tanya soal bahan pangan dengan Pak Mendag. Jawabannya pasti ngawur. Harga naik dianggap pedagang untung. Harga cebai naik dianggap petani untung besar. Padahal kan kalau harga tidak terjangkau, pembeli auto berkurang. Untungnya dimana?

Mendadak Zulkfli bikin kejutan. Meluncurkan minyak curah jadi minyak kemasan. Judulnya Minyak Kita. Harganya lumayan murah, empat belas ribuan perliter.

Kebijakan itu mulai ada yang mengapresiasi. Nah, bagi politisi tulen kaya Pak Zulkfli ini, apresiasi masyarakat adalah tambang emas untuk perolehan suara. Tambang emas itu bisa buat dirinya sendiri, anak buahnya maupun anak biologisnya. Kayanya nggak ada bapak yang nggak sayang sama anaknya. Cuma caranya saja berbeda-beda. Presiden punya cara sendiri, politisi juga punya cara sendiri.

Cara politisi sekaligus menteri beda lagi. Sosialisasi Minyak Kita bisa berbagai macam cara. Parpolnya bikin acara PANsar Murah. Artinya, Partai PAN bikin acara pasar murah. Namanya pasar barang dagangannya bisa apa saja. Tapi pasar kali ini wabilkhusus minyak curah kemasan Minyak Kita. Dijual 10 ribuan padahal harga resmi 14 ribu.

Uang 10 ribu disuruh kantongin lagi alias gratis. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku. 

Tanpa ragu-ragu, tanpa malu-malu Zulkifili bilang kepada emak-emak: 

“Sudah bawa uangnya. Uangnya enggak usah, dikantongi aja. Rp 10.000 yang nanggung Futri. Kasih uangnya (uangnya dikembalikan). Nanti pilih Futri, ada deh (pasar murah) ginian 2 bulan sekali.” 

Futri Zulya Savitri adalah anak kandung Zulkifli Hasan. Futri merupakan pengurus DPP PAN dan calon legislatif PAN Dapil Lampung 1.

Kalau urat dan darah dagingnya adalah menteri atawa birokrat nggak bakal berani ngomong kaya gitu, kalau dipaksa juga bakal gugup. Bisa-bisa kencing di celana. 

Politisi mah urat malunya sudah putus. 

Sudah seterang benderang itu, petinggi PAN masih saja membantah, "Acara itu hari Sabtu, di mana para pegawai ASN di pemerintahan libur. Acara itu bukan acara pemerintahan, tetapi acara partai. Bang Zulkifli Hasan hadir selaku Ketua Umum PAN meninjau acara PAN, yaitu PANsar Murah," jelas Viva Yoga kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022)

Padahal jelas banget pembawa acara berkali-kali menyebut Pak Zul sebagai Pak Menteri. Itulah politisi. Bantah dulu malu kemudian.

(*)
×
Berita Terbaru Update
close