Penutupan 12 Holywings Tak Naikkan Elektabilitas Anies Baswedan, Benarkah? -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Penutupan 12 Holywings Tak Naikkan Elektabilitas Anies Baswedan, Benarkah?

Senin, 04 Juli 2022 | Juli 04, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-07-04T04:51:24Z

WANHEARTNEWS.COM - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyatakan penutupan 12 gerai Holywings Jakarta belum tentu mengerek elektabilitas Gubernur DKI Anies Baswedan. 

"Formula E saja tidak memberikan efek apapun," kata dia saat dihubungi, Sabtu, 2 Juli 2022.

Oleh pendukungnya, nama Anies kerap digadang-gadang sebagai calon presiden 2024. 

Bahkan, sejumlah warga masyarakat telah mendeklarasikan diri sebagai relawan yang siap menyukseskan Anies dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurut Adi, perhelatan balap mobil listrik Formula E dan terbangunnya Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara memang berhasil mempopulerkan Anies. 

Nama Anies menjadi pembicaraan publik.

Akan tetapi, dua proyek itu tidak meningkatkan elektabilitas Anies.

Elektabilitas Anies, lanjut Adi, belum bisa mengalahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

"Elektabilitasnya tetap saja dia (Anies) belum beranjak," ujar dia.

Penutupan 12 gerai Holywings

Sebelumnya, 12 kafe Holywings Jakarta ditutup karena masalah dokumen perizinan. 

Pemerintah DKI mengecek kembali izin seluruh gerai Holywings di Ibu Kota setelah kontroversial promosi minuman beralkohol bagi warga bernama Muhammad dan Maria.

Adi menilai alasan perizinan mudah terbantahkan. 

Sebab, jika izin usaha Holywings bermasalah, seharusnya pemerintah DKI tidak memperbolehkan tempat hiburan itu beroperasi sedari dulu.

Apalagi manajemen Holywings pernah melanggar aturan soal kerumunan orang.

Untuk itu, dia menduga, Anies menutup 12 Holywings di Jakarta karena desakan publik. 

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dinilai sensitif dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang melekat pada promosi minuman keras alias miras Holywings.

"Pak Anies menangkap pesan politik publik bahwa Holywings harus ditutup. Ini isunya SARA, bukan karena yang lain," terang Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu.

Sumber: Tempo
×
Berita Terbaru Update
close