Tagar #TangkapAbuJanda Trending Topik di Twitter, Ini Daftar Kasusnya Yang Lenyap Ditelan Bumi! -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tagar #TangkapAbuJanda Trending Topik di Twitter, Ini Daftar Kasusnya Yang Lenyap Ditelan Bumi!

Jumat, 08 Juli 2022 | Juli 08, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-07-08T14:17:27Z
WANHEARTNEWS.COM - Usai menyebarkan video editan yang dinilai hoaks terkait ACT dan Anies Basweda, tagar alias tanda pagar (#) TangkapAbuJanda terus menggema di twitter.

Bahkan, hingga malam ini, Jumat (8/7/2022), sudah sekitar 23 ribu pengguna twitter mencuitkan tagar tersebut. Umumnya mereka kesal dengan tingkah Abu Janda yang terkesan kebal hukum.

Hal itu diungkap sejumlah pegiat media sosial, salah satunya Eko Widodo @ekoboy yang bahkan memaparkan sejumlah kasus yang menjerat Abu Janda.

“1. Papua blm selesai evolusi 2. Islam agama arogan 3. Teroris agamanya Islam 4. Edit video Anies. Laporan sdh numpuk tapi bedebah rasis & islamopobia ini selalu lolos dari jerat hukum.. Negara tdk boleh kalah oleh buzzer pemecah belah, Retweet keras!! #TangkapAbuJanda,” tulis Eko Widodo di akun twitternya dilihat fajar.co.id, malam ini.

“Penghina Jokowi ditangkap, Penghina Iriana ditangkap, Penghina Maruf ditangkap, Penghina Ahok ditangkap, Penghina Banser ditangkap, Penghina Hb Luthfi ditangkap. Fitnah serta hina Anies & IBHRSSampai kapanpun aman kebal hukum, DIMANA KEADILAN!!,” tambahnya.

“LAGI, Abu Janda sebar HOAX. Jika berharap aparat u/ #TangkapAbuJanda skrg ini sama halnya berharap bhw MK yg masih dipimpin iparnya Jokowi akan membatalkan PT 20%. Jauh panggang dari api, betul gak Pak Kapolri⁉️ cc: @ListyoSigitP JADILAH ABDI NEGARA BUKAN ABDI KEKUASAAN‼️,” tulis akun @ZeroDemoCRAZY sembari menautkan video dari media online.

“Sebetulnya, abu janda itu niatnya bukan hanya melecehka pak Anies. Tapi mengetes keberanian sekaligus menganggap rendah Polri sebagai penegak hukum. Dengan kata lain, menganggap Polisi itu hanya banci, dan hanya dia yang bebas dari jerat hukum di negri ini. Parah parah parah.,” tulis akun @JhanPethuk.

Sebelumnya diberitakan, pegiat media sosial Abu Janda atau yang bernama asli Heddy Setya Permadi mengunggah video pidato Anies Baswedan perihal ACT.

Video pidato tersebut diunggah melalui akun media sosial Instagram resmi Abu Janda bernama @permadiaktivis2 yang telah terverisikasi.

“Pak @aniesbaswedan menjelaskan sistem Aksi Cuan Terus (Parodi) akhirnya jadi jelas setelah dijelaskan Pak Anies,” isi caption Abu Janda, Rabu (6/7/2022).

Tatak Ujiyati mengutarakan opininya lewat kicauan pada akun media sosial Twitter pribadinya @tatakujiyati.

Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) itu diketahui memang aktif dalam memakai platform tersebut guna melontarkan pandangan-pandangan pribadinya.

“Yang hoaks versus yang benar. Pidato Anies tentang ACT,” buka Tatak Ujiyati.

Lebih lanjut, Tatak Ujiyati mengajak para warganet untuk membela kebenaran perihal video yang tengah viral tersebut.

“Yang terpenting. Gugurkan kewajiban membela yang benar. Yuk kita bantu sebarkan, RT (retweet -Red),” pungkas Tatak Ujiyati.

Unggahan Tatak Ujiyati pun ramai-ramai direspons dari warganet hingga berita ini terbit.

Bahkan, Tatak Ujiyati turut mengunggah potongan video pernyataan Anies Baswedan yang sebenarnya perihal ACT.

“Memberikan mereka yang kekurangan, memberikan mereka yang berpunya,mereka yang membutuhkan, memberikan mereka yang berlebih,” ucap Anies dalam potongan video asli.

“Sistem ini, merupakan sebuah pendekatan yang amat menarik, dan ini adalah salah satu contoh inovasi profit,” lanjutnya.

“Tapi insya Allah this is always for benefit. Karena itu, saya menyampaikan aspirasi bahwa ACT langsung bertindak cepat,” pungkas Anies pada video yang asli.

Sementara dalam video Abu Janda, Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan juga terpantau berkomentar tentang program ACT.

Namun, ditelusuri lebih lanjut, video pidato Anies diduga telah melewati proses edit dengan memakai teknologi deepfake.

Lantaran masker yang dikenakan Anies Baswedan kala berbicara tampak bergerak tidak sewajarnya seperti dibuat-buat.

“ACT menciptakan sebuah sistem yakni masyarakat yang kekurangan memberikan kepada yang berpunya,” ucap Anies dalam video yang diduga hasil edit tersebut.

“Bahwa ACT menciptakan satu sistem di mana mereka yang kekurangan memberikan kepada mereka yang berpunya,” isi perkataan Anies dalam video yang diunggah versi Abu Janda.

“Mereka yang membutuhkan, memberikan kepada mereka yang berlebih,” pungkas omongan Anies pada video yang diunggah akun Instagram Abu Janda. [fajar]
×
Berita Terbaru Update
close