Kapolri: Tersangka Kuat Ma'ruf Sempat Mau Melarikan Diri, tapi Berhasil Ditangkap -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kapolri: Tersangka Kuat Ma'ruf Sempat Mau Melarikan Diri, tapi Berhasil Ditangkap

Rabu, 24 Agustus 2022 | Agustus 24, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-08-24T10:48:23Z

WANHEARTNEWS.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8). Kapolri akan menyampaikan hasil penyelidikan oleh tim khusus terkait kasus Irjen Ferdy Sambo.

Kapolri Sigit menuturkan tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Brigadir Yoshua, Kuat Maruf sempat mau melarikan diri setelah petugas mengungkap peristiwa yang sebenarnya.

"Tersangka Kuat Ma'ruf sempat mau melarikan diri. Namun, berhasil kami tangkap," ujar Kapolri saat RDP di Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (24/8).



Kapolri terlihat didampingi Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Dankorbrimob Komjen Anang Revandoko, Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto, Kadiv Humas Irjen Dedi Prasetyo, As SDM Kapolri Irjen Wahyu Widada, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono.
 
Kapolri Ungkap Karopenmas Tak Kuasai Kasus Brigadir J Karena Informasi Direkayasa


Kuat Maruf yang Ancam Brigadir J

Seperti diketahui, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengungkapkan 'Skuad' yang mengancam akan membunuh Brigadir J ternyata adalah sopir dan ART istri Irjen Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf.

"Kami komunikasi dengan Vera (pacar Brigadir J) keterangan cukup detail salah satu intinya bahwa betul tanggal 7 malam kan kematian tanggal 8, memang tanggal 7 ada ancaman pembunuhan," kata Choirul Anam.

Choirul Anam memaparkan, bahwa Brigadir J dilarang bertemu dengan Putri Candrawathi yang pada saat itu berada di lantai atas, karena akan membuat istri Ferdy Sambo sakit. Jika Brigadir J nekat naik keatas, maka diancam akan dibunuh.

"Jadi Yosua dilarang naik ke atas menemui ibu P karena membuat ibu P sakit, kalau naik ke atas akan dibunuh. Jadi komunikasi tanggal 7 malam," ungkapnya.


Mendapat informasi tersebut, Komnas HAM terus menggali, siapa yang memberikan ancaman pembunuhan tersebut. Kala itu, Vera menyebut ancaman berasal dari 'skuad'. Tapi Vera tidak tahu siapa yang dimaksud dengan 'skuad' yang mengancam Yosua.

"Siapa yang melakukan? Vera bilang oleh skuad. Skuad ini siapa, apa ADC apa penjaga, sama sama tidak tahu, saya juga tidak tahu," terang Anam.

"Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuad yang dimaksud itu adalah Kuat Ma'ruf. Si Kuat, bukan skuad penjaga ternyata," sambungnya.

Sumber: merdeka
×
Berita Terbaru Update
close