Azyumardi Azra Wafat di Malaysia, Ini Profil dan Rekam Jejaknya -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Azyumardi Azra Wafat di Malaysia, Ini Profil dan Rekam Jejaknya

Minggu, 18 September 2022 | September 18, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-18T12:27:50Z

WANHEARTNEWS.COM - Jagat pers Indonesia berkabung. Organisasi pers Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) turut berduka cita atas berpulangnya Ketua Dewan Pers, ilmuwan, dan cendekiawan muslim Profesor Dr Azyumardi Azra pada Minggu, 18 September 2022 pukul 12.30 (waktu setempat) di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia.

Almarhum lahir 4 Maret 1955 di Lubuk Alung, Sumatera Barat, meninggalkan seorang istri Ipah Farihah dan empat anak.

Kabar wafatnya Prof Azra disampaikan Wakil Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya, Minggu, 18 September.

“Perihal pemakaman, rumah Duka dan Informasi lebih lanjut akan disampaikan kemudian,” kata Agung dalam penjelasannya yang disampaikan lewat WhatsApp (WA) group jaringan komunikasi Dewan Pers.

“Semoga almarhum mendapat tempat yang mulia di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, amin,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya yang diterima Mohammad Nasir, Sekretaris Jenderal SMSI.

Prof Azra yang juga guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta meninggal akibat terpapar COVID-19.

Ia mengalami batuk-batuk dalam penerbangan menuju Malaysia.

Sampai di Bandar Udara Kuala Lumpur, ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Kedah, di Selangor, Malaysia. Namun, setelah dirawat dua hari, Prof Azra meninggal dunia.

“Kami jajaran pengurus SMSI seluruh Indonesia turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Prof Azra. Beliau orang baik, sederhana, pintar, cerdas, pengetahuannya luas, dan peduli terhadap kehidupan pers di Indonesia,” kata Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus.

Pada 12 Agustus 2022, Firdaus bersama beberapa pengurus SMSI Pusat bersilaturahim ke kantor Dewan Pers, untuk bertemu Prof Azyumardi Azra.

"Beliau membicarakan banyak hal tentang pers, termasuk bagaimana memverifikasi perusahaan media secara cepat dan efisien. Kami terkesan kepada beliau yang juga memberi perhatian pada kami, SMSI," kata Firdaus.

Menurut catatan laman dewanpers.or.id, Azyumardi Azra, yang lebih akrab dipanggil Prof Azra, terpilih sebagai anggota Dewan Pers 2022–2025 dari unsur tokoh masyarakat.

Ia kemudian didapuk menjadi Ketua Dewan Pers pada periode ini. Karir pendidikan tingginya ia awali di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982.

Setelah memperoleh beasiswa Fullbright, Prof Azra meraih gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University pada 1988.

Ia juga mendapatkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi kali ini Azyumardi pindah ke Departemen Sejarah, dan meraih gelar MA keduanya pada 1989.



Pada 1992, ia menambah gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul "The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries."

Kembali ke Jakarta, pada tahun 1993 Azyumardi mendirikan sekaligus menjadi Pemimpin Redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam.

Sebelumnya, ia pernah menjadi wartawan Panji Masyarakat (1979 - 1985).

Pada tahun 1994-1995, Prof Azra mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St. Anthony College.

Pakar demokrasi dan Islam ini juga pernah menjadi profesor tamu pada Universitas Filipina dan Universitas Malaya, Malaysia, pada tahun 1997.

Prof. Azra juga merupakan anggota Selection Committee of Southeast Asian Regional Exchange Program (SEASREP) yang diorganisir oleh Toyota Foundation dan Japan Center, Tokyo, Jepang antara tahun 1997 dan 1999.

Sejak Desember 2006, ia menjabat Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sebelumnya sejak tahun 1998 hingga akhir 2006 adalah Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1992-sekarang), Guru Besar Sejarah Fakultas Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1998).

Prof. Azra merupakan orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004 - 2009)

Sumber: voi
×
Berita Terbaru Update
close