Muncul Perintah Peristiwa Magelang Ditutup, Sosok Pecatan Polri Akui Ada Pertemuan Kapolri dan Ferdy Sambo -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Muncul Perintah Peristiwa Magelang Ditutup, Sosok Pecatan Polri Akui Ada Pertemuan Kapolri dan Ferdy Sambo

Jumat, 09 September 2022 | September 09, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-09T06:41:20Z

WANHEARTNEWS.COM - Dampak pemecatan para dedengkot di tubuh Polri efek dari pembunuhan Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo, akhirnya membongkar satu per satu fakta yang sebelumnya terkubur. 

Seperti diketahui jika banyak personil Polri ikut terseret dalam obstruction of justice atas perintah Ferdy Sambo.

Setidaknya Mabes Polri melalui pengadilan, telah menetapkan 7 orang sebagai tersangka obstruction of justice atau perintangan dalam pengusutan pembunuhan berencana Brigadir J.

Ada 7 tersangka:

- Irjen Ferdy Sambo 


- Brigjen Hendra Kurniawan

- Kombes Agus Nurpatria


- AKBP Arif Rahman 

- Kompol Baiquni Wibowo 


- Kompol Chuck Putranto

- AKP Irfan Widyanto.

Dari deretan tujuh orang tersebut, Hendra Kurniawan termasuk dalam daftar perwira tinggi yang jabatannya dicopot.

Secara resmi, Hendra Kurniawan dicopot jabatannya oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit pada Rabu, 20 Juli 2022.

Meski tidak terlibat dalam pembunuhan Brigadir H, Hendra terlibat dalam peristiwa setelah terjadinya penembakan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Dari hasil sidang Hendra Kurniawan mendapat sanksi pemberhentian dengan tidak hormat (PDTH).

Dengan kata lain, Hendra ditetapkan telah dipecat dalam sidang kode etik dan profesi (KEPP).

Hendra buka-bukaan

Hendra mengaku jika dirinya hanya menjalankan tugas dari atasannya. Terlebih saat itu Hendra tahu jika Ferdy Sambo sudah menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
 
Dia mengatakan, bahwa Ferdy Sambo mengaku telah bertemu Kapolri untuk membicarakan kasus tewasnya Brigadir J.

Hendra mengaku dirinya menjalankan tugas dari Ferdy Sambo, lantaran tahu jika atasanya itu sudah berbicara pada Kapolri.

Pernyataan itu diungkap Hendra Kurniawan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) sidang kode etik pada 18 Agustus 2022.

Bukan itu saja, selain mengungkap adanya pertemuan Ferdy Sambo dan Kapolri, Hendra Kurniawan juga membongkar arahan sang jenderal.

Ada lima arahan Ferdy Sambo yang diungkap Hendra terkait pengusutan kematian Brigadir J, termasuk menutup peristiwa di Magelang.

5 poin arahan Ferdy Sambo yang diungkap Hendra Kurniawan

1. Ada penegasan Ferdy Sambo, kasus ini adalah masalah harga diri.

2. Ferdy Sambo mengaku sudah bertemu dengan Kapolri untuk menjelaskan kematian Brigadir J.

3. Ferdy Sambo memberi perintah menangani kasus apa adanya sesuai kejadian di TKP.

4. Ferdy Sambo melarang bawahannya bertanya peristiwa yang terjadi di Magelang. 

5. Ferdy Sambo mengatakan untuk penanganan tindak lanjut di Pengamanan Internal Polri (Paminal).

Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Irjen Pol Ferdy Sambo akhirnya bertemu.

Peristiwa itu terjadi setelah pembantaian Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri, Fredy Sambo.

Awalnya Ferdy Sambo tidak mengakui jika tangannya ikut belumur darah pada kejadian keji itu.

Akan tetapi setelah pertemuan kedua bersama Kapolri, Ferdy Sambo akhirnya mengaku juga.

Ferdy Sambo mengaku jika dirinya adalah orang di balik kematian Brigadir J dengan cara memberi perintah langsung pada Bharada E.

Ferdy Sambo mengucapkan rencana pembunuhan Brigadir J saat berbicara dengan Bharada E. 

Berbicara di acara TV Satu Meja pada Rabu (8/9/2022) dan juga pernah disinggung di rapat DPR, Kapolri Jenderal Listyo Sigit menceritakan kronologi Bharada E dipanggil oleh Ferdy Sambo.

Pertemuan dua tersangka pembunuhan Brigadir J ini dilakukan di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling. 
        
Dikatakan Kapolri, Ferdy Sambo memiliki tekad untuk membunuh Brigadir J. 

Saat itu Ferdy Sambo bertanya pada Bharada E, apakah dirinya berani membunuh Brigadir J.

"Richard (Bharad E) ditanya apa yang bersangkutan siap untuk membantu (membunuh Brigadir J), karena Ferdy Sambo menyampaikan saya ingin bunuh Yosua," kata Kapolri. 

Ketika itu, Bharada E dijanjikan akan dilindungi oleh Ferdy Sambo. Sebagai jenderal bintang dua dan menjabat Kadiv Propam, kemungkinan Bharada E mengamini tawaran Ferdy Sambo.

"Kalau kamu siap (Bharada E), saya lindungi. Dengan keyakinan itulah (Bharada E) mempertahankan kesaksian soal tembak menembak," ujarnya. 

Sumber: suara
×
Berita Terbaru Update
close