Pria Berkaos Putih Diduga Polisi Tantang Orator BEM SI Kerakyatan: Kau Anak Kemarin Sore, Kalau Berani Turun Sini! -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pria Berkaos Putih Diduga Polisi Tantang Orator BEM SI Kerakyatan: Kau Anak Kemarin Sore, Kalau Berani Turun Sini!

Jumat, 30 September 2022 | September 30, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-30T13:23:38Z

WANHEARTNEWS.COM - Seorang pria berkaos putih yang diduga anggota polisi bersitegang dengan orator demonstran dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan yang berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2022).

Tidak diketahui secara pasti penyebab pria yang diduga anggota polisi itu emosi terhadap orator demonstran yang berada di atas mobil komando.

Namun diketahui, massa aksi sempat terlibat adu dorong dengan kepolisian, karena mahasiswa berusaha melebarkan demonstrasinya hingga menutup salah satu ruas jalan di bundaran air mancur depan Patung Kuda.

Ketika emosi, pria berkaos putih meneriaki orator yang berada di mobil komando.


"Kau baru anak kemarin sore saja. Kalau kau berani turun sini," ujarnya ke arah orator yang berada di atas mobil komando.

Kemudian dia langsung mengambil handphone dari sakunya, diduga untuk memotret orator yang berada di mobil komando.


Sementara itu, Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo yang turut bergabung dalam aksi ini mengaku, hendak ditangkap.


"Tadi ditarik oleh salah satu aparat, dan saya tanyakan Bapak mau menangkap saya? Dan dibilang iya, 'saya mau menangkap anda.' Lalu saya tanyakan apa dasar hukum bapak ingin menangkap saya, lalu aparatnya terdiam," ujarnya kepada wartawan.

Tak hanya itu, para mahasiswa juga mengaku mendapat tindakan represif dari aparat kepolisian, seperti diteriaki kata binatang. Bahkan salah satu dari mereka dipukul hingga terluka.

"Dan pada hari ini kami diancam akan ditangkap oleh kepolisian dan kami membenci hal itu," kata salah satu mahasiswa.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan pantauan Suara.com, massa BEM SI Kerakyatan tiba sekitar pukul 15.53 WIB.

Pada demo hari ini, massa tidak berkumpul di ruas Jalan Merdeka Barat yang mengarah ke Istana Negara, melainkan berkumpul di dekat kantor Bank Indonesia (BI).

Salah satu orator dari mobil komando mengatakan, mereka tidak akan berunjuk rasa di ruas Jalan Merdeka Barat yang mengaraj ke Istana Negara, karena mereka tak ingin berhadapan dengan kawat berduri yang setiap aksi unjuk rasa dipasang oleh aparat kepolisian.

"Kawat berduri yang dibentangkan oleh pihak kepolisian adalah simbol dari duri yang ada di kepolisian sendiri. Kawat berduri yang dibentangkan oleh kepolisian ternyata adalah simbol dari duri-duri rezim hari-hari ini kawan-kawan," teriak orator.


Selain menyampaikan orasi secara lantang, mereka juga menyampaikan tuntutannya lewat poster yang mereka bawa, di antaranya bertuliskan 'Kasus Munir Tidak Akan Kami Lupakan','Tolak RKUHP Amanat Rakyat Dihiraukan,' dan 'Pasti Naik, Kita Turun.'


Dalam aksi ini massa menuntut pemerintah untuk menuntaskan masalah pelanggaran HAM di masa lalu hingga sejumlah Rancangan Undang-Undang yang dinilai bermasalah.


"Tuntutan ada banyak isu ada tujuh isu seperti pelanggaran HAM masa lalu, RUU KUHP dan juga RUU Masyarakat Adat dan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga yang stagnan di parlemen, terkait KKN, terkait reforma agraria, terkait BBM juga kita bicara di sana," kata Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI, Melki dalam keterangannya, Jumat (30/9/2022).

Sumber: suara
×
Berita Terbaru Update
close