Sempat Temui Kamaruddin Simanjuntak dan Beri Nasihat, Sosok Kapolda Ini Justru Ikut Terseret Kasus Ferdy Sambo -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sempat Temui Kamaruddin Simanjuntak dan Beri Nasihat, Sosok Kapolda Ini Justru Ikut Terseret Kasus Ferdy Sambo

Kamis, 08 September 2022 | September 08, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-08T12:39:56Z

WANHEARTNEWS.COM - Adik Kamaruddin Simanjuntak, Martin Lukas Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J mengungkap fakta mengejutkan tentang pertemuan kakanya dengan sosok perwira polisi. 

Sosok perwira polisi tersebut memberikan nasihat kepada Kamaruddin Simanjuntak untuk tidak terlalu terpancing emosi saat menangani kasus pembunuhan Brigadir J. Hal itu diungkap oleh Martin Lukas Simanjuntak saat hadir dalam acara Apa Kabar Indonesia Malan tvOne. 

Dalam acara tersebut ia juga mengaku sempat terkejut ketika mendengar bahwa 3 Kapolda ikut terseret kasus Ferdy Sambo. Bukan tanpa alasan, dari ketiga nama tersebut terdapat satu nama yang sebelumnya pernah menemui Kamaruddin bahkan sempat menasihati kakaknya itu. 

"Jujur ya ketika mendengan tiga nama tersebut cukup kecewa. Salah satu dari mereka itu justru di tanggal 18 seinget saya menemui abang kita, koordinator kita lah.

 Silaturahmi dan juga mengatakan agar cooling down, supaya jangan terlalu keras," ucap Martin Lukas Simanjuntak. Ditanya lebih lanjut tentang sosok perwira polisi yang menemui Kamaruddin, Martin enggan untuk membeberkan lebih lanjut. "Nanti saja, ini kan berhubungan komunikasinya koordinator dengan beliau. 

Ketemu di Jakarta (Kapolda) datang dari daerah." "Jujur saya kecewa (kalau benar terlibat Ferdy Sambo), karena beliau ini bagian dari cheerleader menguatkan apa yang diperjuangkan," jelasnya. 

Meskipun enggan menyebut sosok yang dimaksud, Martin membeberkan alasan perwira polisi itu menemui sang kakak lantaran pernyataan Kamaruddin sebelumnya yang tegas tentang pembunuhan berencana Brigadir J. "Pada saat itu kan kita lapor tanggal 18 kita temui media dan itu kan penjabaran kita tajam sekali. 

Bukan tembak-menembak ini bukan ancaman atau kekerasan seksual yang benar pembunuhan berencana." "Gempar itu republik pada tanggal 18. Mungkin atas inisiatif sendiri atau berdasarkan kolega beliau menemui abang kita biang 'yaudahlah kita percayakan kepada tim yang dibentuk Timsusu dan jangan terlalu keras'," jelas Martin.


Sumber: tvOne
×
Berita Terbaru Update
close