Soal Jokowi Diusung Cawapres, Pengamat: Satu Figur Ada Masa Expired, Rakyat Ingin yang Segar Seperti Anies -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Soal Jokowi Diusung Cawapres, Pengamat: Satu Figur Ada Masa Expired, Rakyat Ingin yang Segar Seperti Anies

Senin, 19 September 2022 | September 19, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-19T09:40:58Z

WANHEARTNEWS.COM - Wacana mengusung Presiden Joko Widodo menjadi cawapres Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024 tak menjamin hasil kemenangan.

Hal tersebut disampaikan pendiri Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (19/9).



"Saya termasuk yang tidak yakin bahwa pemimpin itu selamanya dicintai rakyat, kan ada fase anti klimaks dengan ketokohan seseorang," ujar Pangi.

Pangi berpendapat, wacana duet Prabowo-Jokowi tak memiliki jaminan akan terealisasi bahkan meraih kemenangan di Pilpres 2024 mendatang. Sebabnya, dia melihat fluktuasi tingkat elektabilitas Jokowi menurun.

"Saya melihat belum ada jaminan bahwa duet ini diprediksi bakal mulus  melenggang ke kursi Istana, sebab bagaimana pun kalau ke depan approval rating terhadap Presiden Jokowi trennya terus turun, maka citra, elektabilitas Jokowi ada kemungkinan redup," tuturnya.

"Itu artinya tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden Jokowi terjadi fluktuasi dan dinamis ke depannya, ada kemungkinan figur Jokowi tidak lagi se-populer ketika maju pada pemilu 2014 dan pemilu 2019," tambahnya.

Di samping itu, Pangi juga mengingatkan parpol agar tidak mengesampingkan perilaku pemilih Indonesia yang kemungkinan jenuh terhadap pemimpin yang sama, atau cenderung stagnan dengan harapan-harapan yang merindukan perubahan.

"Rindu figur-figur yang lebih seger populis, dan membawa harapan baru di dalam visi capresnya," sambungnya menegaskan.

Sebagai contohnya, Pangi menyebutkan sosok yang dapat memenuhi espektasi masyarakat di Pilpres 2024. Di mana, muncul figur-figur yang mampu membawa perubahan yang notabene merupakan sosok baru di kontestasi pilpres.

"Kemungkinan selera pemilih cenderung memilih calon presiden yang masih seger, varian menu yang relatif baru, yang belum punya beban janji apa-apa ke rakyat. Ibarat makan, ada kecenderungan masyarakat ingin gonta-ganti selera menu makan, agar tak bosan dengan varian menu yang itu-itu saja," tuturnya.

"Memilih pemimpin juga soal selera. Saya menilai masyarakat cenderung lebih tertarik dengan figur seger seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan ketimbang Prabowo Jokowi," demikian Pangi. 

Sumber: RMOL
×
Berita Terbaru Update
close