Viral 3 orang mengaku pejabat Negara Federal Papua Barat Kunjungi Kota Sorong, Disambut Antusias Warga -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Viral 3 orang mengaku pejabat Negara Federal Papua Barat Kunjungi Kota Sorong, Disambut Antusias Warga

Senin, 19 September 2022 | September 19, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-19T04:45:13Z
WANHEARTNEWS.COM -

WANHEARTNEWS.COM - Sebuah video menampilkan kedatangan tiga orang yang mengeklaim diri sebagai pejabat tinggi Negara Federal Republik Papua Barat ( NFRPB) di Kota Sorong Selasa (13/9/2022) lalu. Video itu viral dan menghebohkan Kota Sorong.

Ketiga pejabat tersebut masing-masing Kepala Staf Khusus Presiden NFRPB Letjen Elias Wetipo dan Brigjen Yuran Pahabol serta Sekretaris Negara NFRPB Letjen Marthen Oiwari Sabonsabra.

Dalam rekaman video tersebut, terlihat sebuah spanduk penyambutan di pintu kedatangan penumpang Bandara DEO. Spanduk itu bertuliskan "Kunjungan Kerja NFRPB tahun 2022, Kabinet Pemulihan Negara Federal Republik Papua Barat".

Rombongan yang tiba di Kota Sorong melalui Bandara Dominic Eduard Osok tersebut merupakan tim Kabinet Pemulihan Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB).

Berdasarkan informasi, kunjungan itu dalam rangka penataan struktur pemerintahan dan konsolidasi data kependudukan di daerah negara bagian distrik.

Kedatangan delegasi NFRPB itu disambut meriah oleh sejumlah orang yang menggunakan seragam loreng militer dan PDL berwana hitam.

Dalam video itu juga terlihat para delegasi yang tiba disambut secara adat Papua di depan pintu keluar ruangan kedatangan Bandara DEO Sorong. 

Selanjutnya delegasi tersebut dibawa oleh pihak panitia penjemputan ke salah satu tempat pertemuan di Kota Sorong.

Tak sampai di situ, dalam video itu juga terlihat para pejabat melantik sejumlah orang dengan seragam lengkap sebagai Petugas Kepolisian wilayah NFRPB di sebuah aula yang terletak di Kota Sorong.

Marthen Oiwari Sabonsabra yang mengeklaim dirinya sebagai Sekretaris Negara NFRPB mengatakan kedatangan mereka ke Kota Sorong atas perintah Presiden NFRPB, Forkorus Yaboisembut untuk melaksanakan kunjungan kenegaraan ke seluruh negara bagian. Hal ini untuk menata struktur pemerintahan dan konsolidasi terkait data kependudukan. 

"Kami bertiga ditugaskan oleh presiden NFRPB, Forkorus Yaboisembut untuk mengunjugi seluruh negara bagian untuk menata struktur pemerintahan dan konsoliasi terkait data kependudukan di daerah negara bagian dan distrik,” ungkap Sekretaris NFRPB, Marthen Oiwari/Sabonsabra dalam video tersebut, dikutip Senin (19/9/2022).

Ditambahkan Marthen, pihaknya hanya datang untuk membenahi dan menata struktur pemerintahan di negara bagian.

“NFRPB sudah membagi KTP kepada seluruh penduduk sehingga kami ingin mengecek secara langsung apakah seluruh masyarakat sudah memiliki KTP NFRPB selain KTP NKRI. Kalau di Mamta, Mepago dan Lapago seluruh penduduknya sudah memiliki KTP NFRPB dan juga memiliki KTP NKRI,” ungkap Marthen.

Ditambahkan Marthen, pihaknya tidak meminta merdeka atau mendirikan negara baru. Akan tetapi hanya minta pengakuan kedaulatan dari NKRI karena bangsa Papua sudah mendeklarasikan NFRPB di Lapangan Zakeus, Abepura, Jayapura, pada 19 Oktober 2011 lalu.

Lebih lanjut, Marthen mengatakan, Indonesia juga sudah mengakui secara diam-diam NFRPB. Hal ini dibuktikan dengan adanya pemberian uang dari Pemerintah Indonesia (Presiden KH. Abdul Rahman Wahid saat itu) sebesar 1 miliar rupiah untuk menyelenggarakan Kongres Rakyat Papua II dan juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu memberikan surat kepada Dirjen Otonomi Daerah untuk menghadiri Kongres Rakyat Papua III di Jayapura sebagai pembicara.

Sementara, Staf Khusus Presiden NFRPB, Letjen Elias Wetipo dalam kesempatan yang sama mengatakan, kedatangan pihaknya ke Kota Sorong untuk membenahi struktur pemerintahan dari gubernur hingga bupati dan camat sekaligus melihat panglima wilayah dan stafnya yang selama ini masih merasa ketakutan.

“Jadi, mulai hari ini jangan takut dengan Indonesia karena indonesia itu sahabat bukan musuh dan juga bukan kolonial. Kalau ada yang menilai Indonesia itu musuh dan kolonial itu adalah pendapat yang salah,” tegas Wetipo.

Wetipo menambahkan, pihaknya tidak meminta referendum. Akan tetapi hanya meminta pengakuan kedaulatan dari Indonesia. 

Staf Khusus Presiden NFRPB bidang Kemitraan dan Kerjasama, Abraham Goram/Gaman mengeklaim telah melayangkan surat pemberitahuan kepada Polresta Sorong secara resmi melalui surat Nomor: 033/NFRPB/IX/2022 tentang Pemberitahuan Penjemputan Kunjungan Kenegaraan tertanggal 12 September 2022.

“Saya sudah melayangkan surat pemberitahuan secara resmi dari NFRPB kepada Kapolresta Sorong pada tanggal 12 September 2022 terkait kunjungan kerja dari 3 pejabat NFRPB di Kota Sorong,” terang Goram.

Dikonfirmasi terpisah, juru bicara Polres Sorong Kota, Iptu Ade Andini belum mendapatkan informasi lengkap terkait kunjungan tiga orang yang mengaku pejabat NRFPB tersebut.

"Saya belum dapat info lengkapnya," ujar Andini singkat kepada iNews.id.


Sumber : iNews

×
Berita Terbaru Update
close