PBNU Siap Lawan Politik Identitas, Faizal Assegaf: Yahya Staquf Lupa Adiknya Peralat Identitas PBNU -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PBNU Siap Lawan Politik Identitas, Faizal Assegaf: Yahya Staquf Lupa Adiknya Peralat Identitas PBNU

Senin, 24 Oktober 2022 | Oktober 24, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-24T09:04:30Z

WANHEARTNEWS.COM - Kritikus Faizal Assegaf angkat suara soal pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf yang mengaku siap melawan politik identitas jelang tahun politik di 2024 nanti.

Ia pun menyebut bahwa pernyataan itu berbalik ke adiknya yaitu Yaqut Cholil Qoumas yang kini menjabat sebagai Menteri Agama di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Yahya Staquf lupa adiknya peralat identitas PBNU untuk berburu kekuasaan secara tidak bermartabat," ucap Faizal dikutip dari Twitter pribadinya, Sabtu (22/10/2022).

Aktivis 98 ini juga berbicara soal politik identitas yang ia sebut sah-sah saja di mata konstitusi dan pancasila.

"Soal terminologi 'politik identitas' tidak melanggar konstitusi & Pancasila," ujarnya.

Ia pun menyuruh agar berhenti menyalahkan politik identitas dan berpesan ke Ketum PBNU agar urus saja organisasi masyarakat (Ormas) tersebut.

"Berhenti bersikap hipokrit! Pikiran anda kerdil, selevel dengan Abu Janda. Urus saja ormasmu, jangan sok ngatur umat!" imbuhnya.

Diketahui, Yahya Cholil secara tegas menolak politik identitas sebab bisa rawan memecah persatuan dan kesatuan bangsa, menjelang Pemilu 2024.

“PBNU akan melawan. Kami bukan hanya menentang, bukan hanya menolak tapi kami juga akan melawan semua yang menggunakan politik identitas,” kata dia, saat ditemui setelah apel nasional Hari Santri 2022 di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu 22 Oktober 2022.

Ia juga sangat tidak setuju kepada pihak-pihak yang berupaya memperalat agama sebagai senjata politik, sebab bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

Pihaknya sangat berharap Pemilu 2024 di Indonesia bisa berlangsung dalam demokrasi yang rasional. Untuk itu, dirinya meminta agar pemilih berpikir tentang catatan dari para kandidat yang hendak maju dalam Pemilu 2024.

“Kami minta ke pemilih untuk berpikir tentang catatan-catatan dari para kandidatnya, siapa yang kinerjanya lebih baik, siapa yang integritasnya lebih baik, siapa yang moralnya lebih baik. Bukan soal identitas, bukan memperalat agama, bukan memperalat identitas primordial lainnya, termasuk memperalat NU, termasuk tempat ibadah. Kami akan lawan,” pungkasnya.

Sumber: wartaekonomi
×
Berita Terbaru Update
close