Kondisi Terkini Pria yang Meninggal Hidup Kembali, Sakit di Jateng Meninggal di Bogor -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kondisi Terkini Pria yang Meninggal Hidup Kembali, Sakit di Jateng Meninggal di Bogor

Selasa, 15 November 2022 | November 15, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-11-15T08:09:45Z

WANHEARTNEWS.COM - Viral di media sosial sebuah video seorang laki-laki yang disebut sudah meninggal dunia hidup kembali. Dalam video yang diunggah akun Instagram @jakut.info memperlihatkan jasad laki-laki itu sudah dimasukkan ke dalam sebuah peti mati. Nampak banyak orang yang tengah mengelilingi jasad laki-laki itu.

Namun, keadaan menjadi heboh ketika jasad laki-laki itu tiba-tiba bergerak. Orang-orang yang berada mengelilingi peti mati itu langsung terkejut. Terdengar percakapan antar warga untuk segera membawanya ke rumah sakit. "Ayo, bawa ke rumah sakit," kata seorang warga.

Dari penelusuran yang dilakukan, peristiwa itu terjadi di wilayah Bogor, Jawa Barat. Mayat laki-laki yang hidup kembali dari peti mati itu diketahui berinisial US, warga Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. US dinyatakan meninggal dunia oleh salah satu rumah sakit di wilayah Jakarta. Jasad US kemudian dibawa menggunakan peti mati menuju kediamannya.

Namun karena rasa penasaran keluarga, peti mati itu lalu dibuka. Terkejutnya mereka mengetahui US justru masih hidup. Pihak keluarga pun langsung membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor untuk mendapat penanganan. Salah satu perawat RSUD Kota Bogor, DI mengatakan, pihak keluarga sebelumnya telah membuka peti mati US di kediamannya.

Lalu, US dibawa ke RSUD Kota Bogor menggunakan mobil ambulan. "Peti mati itu dibukanya di rumah, jadi datang ke sini pakai ambulan," kata DI, Senin (14/10/2022). "Pengakuan dari keluarga, yang bersangkutan meninggal. Cuma mungkin karena penasaran keluarganya dibuka petinya, ternyata masih ada napas. Coba dibawa ke klinik, mungkin dikasih oksigen atau apa akhirnya dibawa ke sini (rumah sakit)," sambungnya.

Ia pun mengaku tidak mengetahui riwayat US pertama kali ditangani oleh rumah sakit mana. Yang jelas, kata dia, dari pengakuan keluarga, mereka hanya menerima jasad US sudah dimasukkan ke dalam peti mati.

"Kita sudah minta untuk surat keterangan dinyatakan meninggal dari RS mana, tapi tidak ada yang ngasih tahu, katanya tidak ada, bilangnya seperti itu," ucap dia.

Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir menjelaskan, pasien yang bersangkutan tiba di rumah sakit dengan mobil ambulan dan tidak menggunakan peti mati.

Kata Ilham, saat tiba di rumah sakit pasien sudah dalam keadaan sadar. "Bukan (tidak datang menggunakan peti mati). Jadi dia (pasien) ke RSUD itu dalam keadaan penurunan kesadaran. Datang pun sudah sadar. Salah besar jika pasien dinyatakan meninggal di RSUD kemudian kembali hidup," ungkap Ilham. Ilham menegaskan, bahwa cerita pasien sebelum dibawa ke RSUD Kota Bogor di luar tanggung jawab pihaknya.

Sebab, kata Ilham, saat tiba di RSUD Kota Bogor pada 11 November 2022, pasien datang dalam keadaan sadar meski mengalami penurunan kesadaran. "Penurunan kesadaran yang disebabkan karena gangguan kekurangan oksigen pada otak, seperti itu lebih kurang," tuturnya.

Sesuai standar operasional prosedur (SOP) dalam menerima dan menangani pasien, petugas rumah sakit langsung melakukan penanganan. Saat ini, sebut Ilham, yang bersangkutan sudah masuk ruang rawat inap dalam keadaan membaik dan masih dalam penanganan serta pengawasan intensif.

Ilham membeberkan, mengenai kabar pasien sempat dinyatakan meninggal, cerita itu berawal dari hebohnya pihak keluarga dan tetangga di kediamannya di wilayah Rancabungur, Kabupaten Bogor. Dari keterangan pihak yang membawa pasien ke RSUD, pasien tersebut sempat dibawa ke klinik 24 jam terlebih dahulu.

Dari keterangan pihak yang membawa pasien ke RSUD, pasien tersebut sempat dibawa ke klinik 24 jam terlebih dahulu. "Kata klinik 24 jam itu tidak bisa (ditangani di klinik) harus langsung ke rumah sakit. Di rumah sakit nggak pakai peti. Seperti pasien biasa, pakai ambulance," ungkap Ilham.

Lebih lanjut, pihak keluarga juga tidak bisa menjelaskan rumah sakit yang mendiagnosanya dan tidak bisa menunjukan surat kematian dari rumah sakit yang mendiagnosa.

"Jadi kami dari RSUD domainnya mengerjakan pasien sesuai SOP aja, di luar itu bukan kewenangan kita," pungkas Ilham.

Sumber: tribunnews
×
Berita Terbaru Update
close