Dari Kunjungan Sampai Perkara Salat di Masjid Dipermasalahkan, Lawan Politik Anies Sudah Tidak PD Lagi! -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dari Kunjungan Sampai Perkara Salat di Masjid Dipermasalahkan, Lawan Politik Anies Sudah Tidak PD Lagi!

Selasa, 13 Desember 2022 | Desember 13, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-13T12:29:42Z


WANHEARTNEWS.COM - Anies Baswedan terus melanjutkan manuver politiknya demi mewujudkan keinginan berkontestasi di Pilpres 2024. Sayangnya hal tersebut tak mudah dilakukan mengingat serangkaian peristiwa yang ia dan NasDem alami. Teror telur busuk hingga dilaporkan terkait kunjungannya ke beberapa daerah bahkan salat di masjid Aceh pun dipersoalkan dan ikut dilaporkan.

Mengenai hal ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun turut berkomentar. Hal-hal yang tak substantif dijadikan alat untuk “menyenggol” Anies, maka saat itu juga kubu lawan menunjukkan ketidakpercayaan diri dalam menghadapi eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

“Semakin hal yang tidak substantif dikemukakan semakin menunjukkan lawan Anies Baswedan tidak percaya diri mampu berkibar seperti Anies,” ujar Refly melalui kanal Youtube miliknya dikutip Senin (12/12/22).

Menurut Refly hal-hal demikian harus mulai ditinggalkan dan beralih pada adu gagasan antara sesama kandidat.

Yang terjadi menurut Refly ketika hal yang tak substantif dijadikan alat untuk membusukkan lawan politik maka pemilu yang berkualitas tak akan ada.

“Kalau misalnya hanya dengan mobiliasi atau black campaign untuk mengalakan Anies, Kita tidak akan meliat sebuah pertarungan menarik,” ungkap Refly.

Karenanya, Refly meminta kandidat-kandidat lain untuk percaya diri dalam menjalani kontestasi membawa gagasan bukan hal remeh temeh yang hanya buat gaduh suasana.

“Ganjar harus peercaya diri dia didukung rakayat tidak hanya didukung Buzzer, Prabowo juga harus percaya diri didukung rakyat bukan hanya istana, sehingga kita baru bisa melihat pertarungan yang meraik dalam pilpres kedepan,” jelasnya.

“Jangan sampai kemudian satu didukung rakyat, satu didukung istana, satu didukung konglomerat,” tambahnya.

Sumber: wartaekonomi.
×
Berita Terbaru Update
close