Jokowi Ketar Ketir! Warning Para Pemimpin Partai Politik agar Jangan Kambing Hitamkan Istana -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jokowi Ketar Ketir! Warning Para Pemimpin Partai Politik agar Jangan Kambing Hitamkan Istana

Jumat, 23 Desember 2022 | Desember 23, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-23T12:28:45Z

WANHEARTNEWS.COM - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengingatkan para pemimpin partai politik agar tidak mengkambinghitamkan istana jelang pemilu 2024. 

Hal tersebut karena banyaknya tuduhan yang mengatakan ada intervensi istana atau Jokowi sehingga beberapa partai politik tidak lolos menjadi anggota kontestasi pemilu 2024 mendatang.

"Ini repotnya urusan lolos dan tidaknya peserta pemilu tahun 2024, itu kan sebetulnya urusan KPU. Urusannya KPU itu, tapi yang dituduh-tuduh, karena tidak lolos langsung nunjuk-nunjuk, itu istana ikut campur, kekuatan besar ikut campur, kekuatan besar intervensi," ujar Jokowi dikutip melalui Instagram resmi Presiden Jokowi, Jumat, (23/12/2024).

Jokowi mengatakan bahwa lembaga KPU adalah lembaga yang independen sehingga siapapun tidak dapat mengintervensi kerja-kerja KPU.



"Saya gak ngerti apa-apa masalahnya. Ini kan total 100 persen urusan KPU, bukan urusan siapa-siapa, KPU itu independen, tidak bisa yang namanya kita itu ikut-ikutan, mengintervensi apa lagi, gak ada," tambahnya.

Selain itu Jokowi mengingat agar para pemimpin partai tidak menuduh-nuduh istana apabila ada partai-partai yang gagal berkoalisi untuk memenangkan kontestasi pemilu 2024.


"Yang saya takutkan nanti kalau ada yang gagal koalisi. Gagal koalisi nanti yang dituduh istana lagi, padahal kita itu kan ngak ngerti koalisi antar partai, antar ketua partai yang ketemu, tapi yang paling enak itu memang mengkambinghitamkan, menuduh presiden, Jokowi, istana, paling enak itu," kata Jokowi.


Jokowi mengatakan tuduhan itu biasanya apabila ada tokoh yang ambisi untuk memiliki kendaraan agar bisa dicalonkan tetapi partainya gagal berkoalisi. 

"Ada orang atau tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan supaya bisa mencalonkan, ternyata tidak bisa. Tuduh lagi, presiden itu ikut-ikutan, istana ikut-ikutan, kekuatan besar ikut-ikutan, lah urusannya apa dengan saya," pungkas Jokowi.

Sumber: suara
×
Berita Terbaru Update
close