Dukung Cawe-Cawe Capres, PAN Harap Jokowi 'Tidak Netral' Demi Pemilu 2024 Berjalan Jurdil -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dukung Cawe-Cawe Capres, PAN Harap Jokowi 'Tidak Netral' Demi Pemilu 2024 Berjalan Jurdil

Kamis, 01 Juni 2023 | Juni 01, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-05T00:41:35Z


WANHEARTNEWS.COM - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) berharap Presiden Joko Widodo tak bersikap netral di Pemilu 2024 mendatang.


Menurut Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, Presiden harus terlibat dan bertanggung jawab agar pemilu 2024 berjalan secara luber, jurdil, aman, dan damai.


"PAN berharap Presiden Jokowi tidak boleh bersikap netral terhadap pemilu. Presiden mesti juga ikut terlibat dan bertanggungjawab agar pemilu 2024 berjalan secara luber, jurdil, aman, damai, dan bahagia," kata Viva dalam keterangannya, Rabu (31/5).


Pernyataan itu disampaikan Viva merespons pengakuan Jokowi yang akan cawe-cawe pada Pemilu 2024 mendatang. 


Jokowi menilai tak ada yang keliru jika ikut campur di Pemilu 2024.


Menurut Viva, tak ada yang dilanggar jika presiden ikut campur. Secara yuridis, kata dia, tidak ada aturan dan Undang-undang yang dilarang, terutama Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.


"Secara etis, tidak ada norma dan kepatutan yang dilanggar," kata Viva.


Selain itu, dia juga yakin Presiden Jokowi tidak akan melakukan abuse of power atau menyalahgunakan kekuasaan dengan menggunakan fasilitas negara atau menggerakkan institusi negara untuk tujuan politik.


Menurut dia, Presiden juga bisa berdiskusi dengan partai politik yang memiliki wewenang mendaftarkan capres-cawapres ke KPU.


"Jika Pak Jokowi diundang partai koalisi pemerintah untuk berdiskusi dan tukar pikiran masak dilarang sih? Jangan politik baper dong, he he he," ucap dia.


"Atau jangan-jangan ada rasa kekhawatiran dari kelompok antitesa presiden dengan hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah yang masih tinggi," imbuh Viva.


Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku ikut campur atau cawe-cawe karena mewakili kepentingan negara. 


Menurutnya, cawe-cawe yang dilakukan tak menyimpang dari konstitusi. 


Ia juga mengklaim langkah itu ditempuh agar pembangunan tetap berlanjut meskipun ada transisi kepemimpinan.


"Cawe-cawe untuk negara, untuk kepentingan nasional. Saya memilih cawe-cawe dalam arti yang positif, masa tidak boleh? Masa tidak boleh berpolitik? Tidak ada konstitusi yang dilanggar. Untuk negara ini, saya bisa cawe-cawe," kata Jokowi saat menjamu sejumlah pemimpin redaksi media massa di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/5). [CNN]

×
Berita Terbaru Update
close