'Saling Kunci Cawapres Anies Baswedan' -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

'Saling Kunci Cawapres Anies Baswedan'

Jumat, 09 Juni 2023 | Juni 09, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-09T14:27:09Z


'Saling Kunci Cawapres Anies Baswedan'


Pada akhir Mei lalu, Surya Paloh bertemu dengan para petinggi Koalisi Perubahan untuk Persatuan di Pulau Kaliage Besar, Kepulauan Seribu. Pulau privat seluas 6,46 hektare tersebut milik Surya. Ditemani Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim dan Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto, Surya menerima tamu rekan koalisinya.


Para anggota koalisi pengusung bakal calon presiden Anies Rasyid Baswedan tersebut merapat ke Kaliage Besar menggunakan kapal dan helikopter, yang disebut difasilitasi oleh Surya Paloh.


Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan pertemuan itu merupakan silaturahmi antartokoh politik. Sekaligus sebagai wujud solidaritas dan empati kepada NasDem, yang sedang berduka karena sekjennya, Johnny Plate, terjerat kasus korupsi.


"Ya, ini kultur kita, kultur bangsa. Ketika ada yang berduka, kita datang untuk menunjukkan empati kita. Ada yang berduka dan kemudian didatangi, ini kan adab kita, ya," ucapnya kepada reporter detikX.


Menurut Ali, kebetulan Pulau Kaliage dipilih sebagai tempat pertemuan karena mengikuti rutinitas Surya Paloh, yang kerap menghabiskan akhir pekan di lokasi tersebut.


Pada pertemuan itu, Partai Demokrat diwakili oleh ketua umumnya, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan sekjennya, Teuku Riefky Harsya. Sedangkan PKS diwakili Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi.


Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra membenarkan adanya pertemuan tersebut. "Iya, pagi Mas AHY ke sana. Lalu sempat Jumatan di sana juga," ucapnya kepada reporter detikX.


Menurut Zaky, kedatangan pimpinan Partai Demokrat itu untuk menyampaikan simpati terhadap Partai NasDem yang sedang dilanda musibah. Walaupun ia tidak menampik dalam kesempatan itu juga terjadi pembicaraan terkait bakal cawapres untuk pasangan Anies Baswedan.


"Mereka sedang mendapat musibah, ya kami sampaikan simpati dan prihatin. Ya, ada bahas itu (cawapres Anies), nggak mungkin tidak dibahas. Tapi fokus utamanya itu tadi, keprihatinan," ucapnya.


Ketua DPP PKS Almuzzammil Yusuf mengatakan pertemuan koalisi itu merupakan silaturahmi politik sekaligus penguatan komitmen. Dari pertemuan itu, menurutnya, ketiga partai sepakat untuk melanjutkan kerja sama yang telah dibangun untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Ia membenarkan, dalam pertemuan itu, terjadi pembahasan bakal cawapres Anies. Sebelumnya, ada sepuluh nama yang diajukan, tapi di pertemuan itu sudah mengerucut ke beberapa nama saja.


"Bahkan sudah mengerucut ke satu nama," kata Muzzammil.


Namun ia menolak menyebutkan secara detail siapa sosok bakal cawapres yang dimaksud. Muzzammil juga tidak menyebutkan apakah sosok tersebut dari kalangan internal atau dari luar partai Koalisi Perubahan.


"Itu silaturahmi politik, tidak fokus bahas cawapres saja. Ada (salat Jumat di Kaliage) yang khotbah Habib Salim," ucapnya.


PKS Mulai Legawa


Tak lama setelah pertemuan Pulau Kaliage Besar, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan bakal cawapres untuk Anies Baswedan saat ini telah mengerucut ke sejumlah nama. Ketiga nama tersebut adalah Ahmad Heryawan (Aher), Khofifah Indar Parawansa, dan AHY.


"Tiga orang ini (AHY, Aher, Khofifah) di antara yang paling utama, tapi perkembangan ke depan tidak tertutup kemungkinan ada nama kejutan," kata Mardani di Hotel Millennium, Jakarta, Selasa (30/5/2023).


Mardani mengatakan 80 persen cawapres Anies kemungkinan dari tiga tokoh yang sudah disebut. Ia juga menegaskan akan lebih baik jika Anies sesegera mungkin mengumumkan siapa cawapresnya.


Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud Md mengaku sempat ditawari posisi sebagai bakal cawapres untuk pasangan Anies Baswedan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Meski demikian, Mahfud menolak dengan alasan khawatir koalisi pendukung Anies akan pecah.


"Saya sampaikan juga itu kepada Ketua Umum PKS, Pak Syaikhu, ketika datang ke rumah saya menjajaki ‘bagaimana kalau Bapak menjadi cawapresnya Anies’, saya bilang jangan saya, nanti malah pecah," tutur Mahfud di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/6/2023).


Juru bicara PKS Pipin Sopian mengatakan pertemuan dengan Mahfud Md tersebut terjadi pada 15 April lalu. Pertemuan itu merupakan salah satu upaya penjajakan yang pernah dilakukan oleh partainya. 


"Bukan (hanya) PKS yang menyampaikan, jadi ada tim delegasi yang menyampaikan. Ya, itu dalam ranah silaturahmi kebangsaan, sekaligus diskusi bagaimana pemilu ini tetap jalan gitu," ucapnya kepada reporter detikX.



Pipin mengatakan, sesuai dengan piagam koalisi, penentuan cawapres ada di tangan Anies. Namun Anies tidak sendiri. Ia dibantu oleh Tim 8 untuk menyeleksi serta memilih sejumlah nama. Dalam tim itu, PKS diwakili oleh Sohibul Iman dan Almuzzammil Yusuf, yang sudah mengusulkan nama bakal cawapres, yaitu Ahmad Heryawan. Menurut PKS, Aher dipandang cocok dan telah memiliki pengalaman memimpin Jawa Barat selama dua periode. Namun PKS mengaku tidak ngotot. Bagi mereka, siapa pun yang dipilih dan berpotensi menang, termasuk AHY, akan tetap didukung.


Menurut Pipin, partainya menghendaki agar cawapres Anies segera ditentukan dan diumumkan ke publik. Semakin cepat diumumkan, makin banyak waktu yang dimiliki untuk mengenalkan pasangan tersebut ke calon pemilih di berbagai daerah.


"Segera, biar ada soliditas dan kepercayaan publik bahwa kita bisa berlayar. Lebih cepat lebih baik," ucapnya kepada reporter detikX.


Saat ditanya soal Khofifah, Pipin mengatakan, bila pihak yang bersangkutan tidak berkenan, koalisi harus berfokus pada nama-nama yang telah tersedia. Menurutnya, dari ketiga nama itu, Aher dan AHY sudah menyatakan kesediaan untuk mendampingi Anies.


Dihubungi secara terpisah, Ahmad Ali mengatakan parpol-parpol koalisi harus menghormati piagam deklarasi dan menyerahkan mandat penentuan cawapres sepenuhnya kepada Anies. Selain itu, menurut Ali, tidak ada batas waktu dalam urusan penentuan dan deklarasi cawapres. Untuk itu, tidak perlu terburu-buru dalam menentukan cawapres karena harus ada kerelaan dari semua parpol koalisi.


"(Harus cermat) Ini kan bukan pemilihan kepala desa. Anies jangan kemudian dipaksa-paksa, dikejar-kejar, jangan ditekan ya, apalagi mau mengancam-ancam, kan," ucapnya kepada reporter detikX.


Menurut Ali, NasDem justru menyarankan bahwa cawapres Anies sebaiknya sosok yang datang dari luar partai koalisi. Hal itu untuk menjaga keharmonisan dan stabilitas koalisi. Sebaiknya tidak boleh ada partai yang paling menonjol. Partai-partai harus menjaga egonya untuk tidak berebut mencalonkan kader masing-masing. Untuk itu, Ali mengatakan, tidak etis jika politikus parpol koalisi berbicara di depan media terkait sejumlah nama bakal cawapres Anies. 


"Jadi kan nanti saling mengunci, kan. Nah, supaya tidak terjadi itu, NasDem menyarankan, sebaiknya mungkin, kalau bisa, diambil dari luar," ucapnya.


Ali mengklaim NasDem tidak cawe-cawe dalam urusan penetapan cawapres yang sudah dimandatkan kepada Anies. Menurutnya, Tim 8 harus berfokus menjalankan peran sebagai pembantu Anies, bukan malah menjalankan peran politik. Ia mengkritik munculnya ke publik sejumlah nama bakal cawapres Anies. Menurut Ali, nama-nama itu seharusnya dimasak di lingkup internal dan dilaporkan kepada Anies, bukan diumumkan ke publik.


"Kan ini nggak fair. Rapat jadi tidak bagus," ucapnya.


Anies dan AHY di Pacitan


Dengan mengendarai Kijang Innova, rombongan Anies menempuh setidaknya tiga jam perjalanan dari Jogja menuju Pacitan. Rombongan itu menempuh jalur selatan melewati daerah Gunungkidul. Sesampai di Pacitan, Anies ditemui oleh AHY di warung makan Bu Gandos. Di sana rombongan itu asyik berbincang selama satu setengah jam sembari menyantap lobster, udang galah, aneka olahan ikan, urap kangkung, dan nasi tiwul.


Setelah dari sana, rombongan bergeser ke museum SBY. Di tempat itu, di sebuah wisma bernama Drupadi, Anies, yang ditemani Sudirman Said, AHY, dan Tim 8 perwakilan Demokrat, bertemu dengan SBY.


Menurut sumber detikX, Presiden ke-6 Republik Indonesia itu meminta Anies mempercepat langkah politiknya. Artinya, Anies juga diminta segera menentukan cawapresnya. Hal itu karena melihat kandidat lain, seperti Ganjar Pranowo, yang terus melakukan berbagai agenda politik. Di sisi lain, waktu untuk melakukan pengenalan pasangan juga terbilang pendek, hanya tersisa 8-9 bulan. Terlebih Anies harus berhadapan dengan partai dan calon yang didukung oleh pemerintah berkuasa.


Dihubungi secara terpisah, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra tidak menampik adanya obrolan terkait bakal cawapres Anies dalam pertemuan itu. Menurutnya, cawapres harus sudah jelas dan Demokrat berharap dapat diumumkan pada Juni ini.


"Cawapres sudah jelas. Ya, kalau Demokrat harapannya seperti itu (berpasangan dengan AHY)," ucapnya kepada reporter detikX.



Herzaky juga membenarkan, seperti yang disampaikan Sudirman Said, ada beberapa tawaran dari kubu seberang, baik untuk Anies maupun untuk AHY, sebagai cawapres. Namun tawaran itu tegas ditolak dan Demokrat mengaku tetap berkomitmen terhadap Anies.


"Tapi memang benar, ada arus-arus di internal kami yang bilang, ya sudahlah kalau nggak jelas cawapres, apa cawapresnya nggak jelas, mending kita pindah aja ke tempat lain, sama-sama nggak punya cawapres, tapi lebih jelas yang lain-lainnya," jelasnya.


Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno yakin cawapres Anies nantinya adalah AHY. 


Menurutnya, AHY adalah pilihan paling rasional bagi Anies. Hal itu karena, tanpa Demokrat, ambang batas pencalonan presiden tidak akan terpenuhi. 


Selain itu, kedua pasangan ini ia anggap cocok karena sebagai replika atau gambaran dari oposisi nonpemerintah. Di sisi lain, menurut berbagai survei, misalnya Parameter Politik, AHY termasuk kandidat cawapres dengan elektabilitas yang tinggi.


Sementara itu, menurut Adi, nama-nama lain, seperti Khofifah, terlihat kurang cocok dan berkenan untuk mendampingi Anies. Khofifah juga, ujar Adi, ada kecenderungan iman politiknya masih pro pada kubu pemerintah dan kubu Jokowi. Lalu nama Aher dianggap kurang mampu mendongkrak elektabilitas Anies. Terlebih secara nasional elektabilitas Aher terbilang rendah. 


"Hakulyakin 1.000 persen cawapres Anies adalah AHY," ucapnya.


Senada dengan itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengatakan pilihan bakal cawapres Anies terkunci pada beberapa tokoh. Koalisi Perubahan seolah tidak memiliki opsi lain selain AHY jika harus mengambil tokoh dari lingkup internal koalisi. Adapun nama di luar kader parpol koalisi yang masih memungkinkan adalah Khofifah. Terlebih ia merupakan sosok besar di kalangan nahdliyin, yang memimpin PP Muslimat NU selama hampir lima periode. Namun, jika Khofifah yang dipilih, artinya tidak ada kader partai koalisi pada pasangan tersebut.


"Belum tentu AHY maupun Khofifah bisa mendongkrak elektabilitas Anies, itu tergantung nanti kerja-kerja kampanyenya," ucap Ujang kepada reporter detikX.


Namun, menurut Ujang, Demokrat akan bersikeras untuk menempatkan AHY sebagai cawapres. Jika tidak mendapat kursi cawapres dan tetap di koalisi, Demokrat dipandang akan bertempur setengah hati untuk Anies.


Menurut survei Litbang Kompas Mei 2023 terkait siapa sosok yang paling cocok mendampingi Anies Baswedan, AHY memperoleh elektabilitas sekitar 10,8 persen. Sementara itu, Khofifah hanya memperoleh 2,3 persen. Adapun yang tertinggi justru Ridwan Kamil, sebesar 15,8 persen. Namun sekitar 25 persen responden masih merahasiakan pilihannya.


Sumber: DetikX

×
Berita Terbaru Update
close